indeks
Jaksa Agung Minta Gatot Buktikan Adanya Jaksa Pemeras

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo minta Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho buktikan adanya jaksa yang dituding memeras

Penulis: Aisyah Khairunnisa

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Foto: Antara
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Foto: Antara

KBR,Jakarta- Jaksa Agung Muhammad Prasetyo meminta Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho membuktikan adanya jaksa yang dituding memeras. Prasetyo meminta Gatot menyebut siapa nama jaksa tersebut. Namun jika tudingan itu tidak terbukti maka bisa saja  Gatot yang malah terkena sanksi atau hukuman. 

"Siapa bilang? Buktikan! Kalau nuduh tanpa bukti itu ada konsekuensinya," kata Prasetyo di Istana Negara, Kamis (6/8/2015). "(Kalau memang ada pemerasan) Kami kejaksaan akan menindak tegas. Tapi buktikan dulu," ujarnya. 

Prasetyo menambahkan, pihaknya belum mengetahui jadwal terdekat pemanggilan Gatot untuk kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial dan bantuan daerah bawahan. Karena Gatot kini masih diperiksa KPK secara intensif dalam kasus dugaan penyuapan hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. 

Sebelumnya Gubernur Sumatera Utara Gatot meminta penanganan kasus korupsinya yang kini ditangani Kejaksaan Agung, dilimpahkan kepada KPK. Kuasa Hukum Gatot Razman Nasution tak membantah bahwa permintaan itu dilatarbelakangi adanya dugaan pemerasan yang dilakukan Kejaksaan.

"Silakan Anda tafsirkan seperti itu. Tapi kami ingin agar proses penyidikan sampai persidangan menjadi mudah, kami mendorong agar kasus-kasus tersebut diusut KPK. Untuk saat ini kami percaya KPK profesional," kata Razman.


Editor: Rony Sitanggang

Muhammad Prasetyo
pemanggilan gatot
tudingan pemerasan jaksa
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo
Pemerasan


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...