indeks
Jakarta Melarang Atraksi Topeng Monyet

Pemerintah Jakarta melarang atraksi topeng monyet ... dengan topeng lucu dan berbagai atraksi akrobat.

Penulis: Erric Permana KBR68H

Editor:

Google News
Jakarta Melarang Atraksi Topeng Monyet
Indonesia, atraksi topeng monyet, Jakarta, hak binatang, Erric Permana KBR68H

Tahun depan Anda tidak bisa lagi lihat ini di jalanan Jakarta...

Pemerintah Jakarta melarang atraksi topeng monyet ... dengan topeng lucu dan berbagai atraksi akrobat.

Gubernur Jakarta, Joko Widodo, mengeluarkan larangan itu dan satpol PP melakukan razia untuk menyelamatkan monyet-monyet.

Di Jakarta, puluhan pawang monyet sedang mengantri untuk didaftar pegawai Pemprov DKI Jakarta.

Badri, yang berusia 30 tahun, menekuni usaha ini sejak setahun lalu.

Ia telah menyerahkan monyetnya ke pemerintah.

“Yah mau gimana, maunya sih kan dikasih modal sama Pemprov. Buka usaha lagi.”

Pemerintah akan membeli monyet-monyet itu dari para pawang dan pemiliknya sebesar satu juta rupiah.

Para pawang monyet itu juga akan diberi pelatihan keterampilan untuk mencari membantu mereka pekerjan baru.

Cecep yang mencari uang dengan monyetnya ini mengaku akan bakal terus menagih janji pemerintah.

“Ini juga dari berita saya taunya. Ganti monyet sama kerjaan. Sudah dikasih tau kerjaannya apa ? Yah ngomongnya dikasih kerjaan mas. Tapi gak tau kerjaannya gimana.”

Gubernur Jakarta, Joko Widodo, mengatakan pawang monyet yang memanfaatkan monyet untuk mencari uang tidak akan dihukum.

“Dari sisi ketertiban di jalan, saya kira topeng monyet itu mengganggu karena berada di perempatan. Dari sisi penyakit rabies, juga ada di situ sehingga kita mau bebas (dari topeng monyet) itu. Apakah ada pembinaan bagi pawangnya? Itu urusan setelah pendataan ini. Karena itu rata-rata bukan penduduk Jakarta.”

Pemerintah Jakarta sudah mulai merazia berbagai daerah dan menyita sejumlah monyet.

Kelompok pembela hak binatang telah lama mengatakan kalau monyet disiksa para pawangnya.

Mereka mengatakan binatang itu disiksa supaya mau patuh dan giginya dicabut agar tidak bisa menggigit.

Tapi semua tuduhan ini dibantah pawang monyet, Cecep.

“Jeleknya kita kan dari berita, bilangnya ada penyiksaan padahal di rumah kasih makan kasih susu. Ngelebihan kita malah semuanya. Coba tanya deh semuanya. Apalagi kalau berobat, kalau berobat bahkan sampe 100 ribu. Kalau kita mah cuma 50 ribu.”

Namun dalam sebuah video yang direkam Jakarta Animal Aid Network, JAAN, yang menunjukkan bagaimana monyet-monyet dilatih untuk berdiri seperti manusia.

Hamdan, salah satu pelatih monyet di Jakarta.

“Kalau ada monyet yang liar dan bisa berdiri, saya beri satu juta. Mana ada monyet liar bisa berdiri, nga ada. Makanya dilatih supaya berdiri. Tangannya diikat ke belakang dan lehernya dikeatasin. Tapi itu bukan nyiksa...bukan...Itu nga mati...Paling 1 jam, turunin lagi kasih minum kasih makan.”

Setelah dirazia, monyet-monyet lantas dibawa ke tempat penampungan dekat Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan.

Di sana sudah ada sekita60 ekor monyet di kandang  yang hanya boleh dimasuki petugas.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI, Sri Hartati menjelaskan alasannya.

“Kami juga ingin mengerti tapi wartawan ini pada mau masuk semua. Kata dokternya kan tunggu dulu. Ini monyetnya kan belum clean. Ini kan belum selesai semua diperiksa. Ada yang sakit.”

Ruangan untuk memeriksa monyet ini sangat steril. Para petugas harus mengenakan masker, baju khusus dan membersihkan sepatu mereka sebelum masuk kandang.

Di dalam mereka mengambil sampel darah dari monyet-monyet itu.

Petugas karantina Fahmi mengatakan pemeriksaan darah menunjukkan apakah mereka sehat atau sakit.

“Sementara untuk ini kita cek TB dan Hepatitisnya, kemungkinan untuk kedepannya akan dikasih ke Ragunan, jadi di sini kita untuk cek ajah. Apakah ada penyakit atau tidak.”

Monyet-monyet itu akan dikarantina paling lama 6 bulan untuk pemeriksaan medis dan akan menjani proses rehabilitas.

“Monyet ini kan dari jalanan yah. Nanti kita check yah, nanti kita kelompokkan. Karena monyet ini hidupnya berkoloni. Ini bakal memakan waktu lama. Kondisinya sampai sekarang baik, ada yang sudah kita kelompokkan jadi satu, ada yang happy. Ada beberapa yang sudah melalui tahap pemeriksaan, fisiknya sudah kita anggap sama. Dan kita buatkan kandang. Dan mereka sudah bermain.”

Proses rehabilitasi ini akan dilakukan dengan bantuan LSM Jakarta Animal Aid Network, JAAN.

Juru bicara JAAN, Benvika, mengatakan beberapa monyet itu ditemukan dalam kondisi yang menyedihkan.

“22 persen itu hepatitis, ada juga yang infeksi gusi, ada yang kena TB dan 100 persen menderita cacingan, bahkan ada yang sangat kurus.”

JAAN sebetulnya ingin monyet direlokasi ke sebuah pulau terpencil di lepas pantai Jakarta.

Tapi Pemprov DKI punya rencana lain, kata Sri Hartati.

“Tentunya yang jelas kita mau dibawa ke Kebun Binatang Ragunan, karena di sana banyak pengunjung dan banyak binatang yang sehat-sehat di sana.  Jadi bener-bener kita harus nyatakan sehat, rencananya kita vaksinasi dulu.”

Monyet-monyet akan ditempatkan di dalam kandang seluas satu hektar di Kebun Binatang Ragunan.

Benvika dari JAAN meminta pemerintah untuk membangun rumah baru yang sealamiah mungkin bagi monyet-monyet itu.

“Mungkin bisa disiasati dengan sebuah encloser atau hutan semi alami. Mungkin akan dibuat hutan buatan dan dikasih pembatas. Sehingga monyet tidak bisa keluar, tapi mereka masih bisa bebas di sana.”

Setelah di Jakarta, pemerintah kota Surakarta, Jawa Tengah, juga berencana untuk melarang ataraksi topeng monyet di daerah itu.


Indonesia
atraksi topeng monyet
Jakarta
hak binatang
Erric Permana KBR68H

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...