indeks
Ibadah bagi Kesehatan Mental

Ibadah membawa ketenangan

Penulis: Khalisa Putri, Lea Citra

Editor: Wydia Angga

Google News
Ibadah bagi Kesehatan Mental
Mutiara Maharini dan Prof Alimatul Qibtiyah ngobrol manfaat kesehatan mental bagi kesehatan mental.

KBR, Jakarta- Sepanjang bulan puasa, umat muslim berlomba-lomba mendekatkan diri kepada Allah dan menggiatkan ibadah yang penuh manfaat. Selain mendapat pahala, ternyata beribadah juga memiliki manfaat bagi kesehatan mental seseorang.

Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU), salat yang dijalankan umat muslim bukan sekedar rutinitas atau ritual biasa. Salat juga bukan aktivitas simbolis yang menggambarkan kedekatan spiritual antara seorang hamba dengan Tuhannya. Tapi lebih dari itu, salat bisa jadi penentram hati.

Ibadah juga bisa dilakukan manusia dikala bingung menentukan pilihan dan terbelit dalam masalah.

Untuk membahas kaitan ibadah bagi kesehatan mental, Podcast Diskusi Psikologi (Disko) kali ini pun menghadirkan Prof Alimatul Qibtiyah seorang akademisi dan Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Dalam kesempatan tersebut, Prof. Alim berbagi pandangan tentang bagaimana ibadah bisa menjadi sumber ketenangan dan membantu seseorang menghadapi tantangan hidup.

Prof Alimatul Qibtiyah, akademisi dan Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

Menurut Prof Alimatul Qibtiyah, seseorang semestinya menjadikan ibadah sebagai kebutuhan. 

"Jika kita memaknainya sebagai kebutuhan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menguatkan nilai kemanusiaan, insyaallah kita dapat melakukannya dengan tenang. Sebaliknya, jika dilakukan dengan terpaksa, justru hanya akan menimbulkan kegelisahan dan keluhan."ujarnya.

Ia menekankan ibadah seharusnya tidak menjadi beban, tetapi menjadi bagian dari keseharian, yang membantu kita menghadapi stres dan tekanan hidup.

"Ibadah tidak hanya yang sifatnya ritual, yaitu salat lima waktu, salat sunah atau puasa. Tetapi ibadah itu semua aktivitas, kita niatkan ibadah. Jadi dinilai sebagai amal saleh kita, supaya kemudian nilai ibadah kita itu terinternalisasi. Apapun yang bisa kita lakukan bisa bernilai ibadah."

Mengenal Kesehatan Mental dan HAM dari Squid Game

Mengenal Diri Sendiri Sebelum Menjalin Relationship

Doyan Konten Receh, Risiko Brain Rot Mengintai

Nah dari sisi psikologis, Psikolog klinis di Personal Growth, Mutiara Maharini mengatakan ibadah bisa meningkatkan kesehatan mental seseorang. Ibadah bisa jadi solusi, ketika individu tak tahu harus ke mana untuk mencurahkan isi hati.

“Aku baca-baca juga, ternyata ibadah ini kalau kita maknai dengan positif, bisa membantu kita coping dengan stres. Misalnya, saat bekerja, kita bisa menjeda diri sejenak untuk salat, sehingga bisa lebih fokus dan tenang dalam menjalani keseharian,” tambah Mahari.

Lebih lengkap soal bagaimana peran ibadah meningkatkan kesehatan mental? Juga cerita-cerita penanganan korban kekerasan seksual dari Prof Alimatul Qibtiyah selaku Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Yuk simak di podcast Diskusi Psikologi di link berikut:

#DiskusiPsikologi
#Puasa
#IbadahdanKesehatanMental
#KesehatanMental
#IbadahKetenangan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...