indeks
Hubungan Indonesia-Australia Memburuk Pasca Penyadapan Terhadap SBY

Tuduhan itu didasarkan pada bocoran dokumen yang disampaikan Edward Snowden dan dipublikasikan di media.

Penulis: Rebecca Henschke

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Hubungan Indonesia-Australia Memburuk Pasca Penyadapan Terhadap SBY
Indonesia, Australia, penyadapan, Edward Snowden, Rebecca Henschke

Indonesia telah membatalkan semua kerjasama militer dan menangguhkan kerja sama menanggulangi penyelundupan manusia dengan Australia.

Ini menyusul dugaan penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan orang-orang dekatnya oleh lembaga intelijen Australia.

Tuduhan itu didasarkan pada bocoran dokumen yang disampaikan Edward Snowden dan dipublikasikan di media.

Bocoran dokumen terbaru menunjukkan kalau agen mata-mata Australia menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara, Wakil Presiden Boediono dan beberapa menteri pada 4 tahun lalu.
 
Presiden SBY marah dan menyamakan aksi penyadapan ini dengan taktik perang dingin.

Dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Yudhoyono mengatakan, hubungan kedua negara tidak bisa berlanjut seperti biasa.

“Saya juga minta dihentikan yang disebut dengan co-ordinate military operation. Saudara tahu bahwa menghadapi permasalahan bersama people smuggling yang merepotkan Indonesia dan Australia, ini saya minta dihentikan dulu sampai semuanya jelas. Tidak mungkin kita melanjutkan semuanya itu kalau kita tidak yakin tidak ada penyadapan.“
 
Australia harus bekerja sama dengan Indonesia untuk menghentikan pencari suaka dari negara-negara yang dilanda perang seperti Afghanistan.

Mereka ini diselundupkan ke Australia dengan perahu dari Indonesia.
 
Ini adalah salah satu persoalan paling sensitif di Australia. Sebelumnya sempat juga terjadi ketegangan antara kedua negara, soal siapa yang bertanggung jawab untuk menghentikan kapal-kapal itu.
 
Awal bulan ini, Indonesia menolak permintaan Australia untuk menerima perahu pencari suaka yang dalam perjalanan menuju Australia. Kapal itu mendapat masalah setelah berangkat dari Indonesia.

Australia dan Indonesia punya sejarah panjang dan bergolak dalam hubungan diplomatik mereka, termasuk beberapa kali aksi penarikan duta besar.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, mengatakan saat ini hubungan Indonesia dan Australia tengah memburuk.

Kata dia, aksi penyadapan adalah tindakan yang tidak bersahabat, yang bisa berdampak serius pada hubungan bilateral kedua negara. 

“Kita tidak mengundang masalah ini. Ini kan masalah Australianya yang melakukan kepada diri mereka sendiri. Jadi kita perlu tetap menjaga posisi kita yang di atas karena kita sebagai victim. Kita kan sebagai korban dari tindakan Australia ini. Jadi Australia lah yang harus segera menjelaskan apa yang mereka lakukan dan terutama menyampaikan bahwa ini bukan sesuatu yang akan mereka lakukan di kemudian hari.”
 
Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan penyesalannya atas tindakan memalukan yang timbul akibat tuduhan itu.

Namun dia tidak meminta maaf atas apa yang ia sebut sebagai "operasi pengumpulan data intelijen yang wajar”.

Kelompok usaha di Indonesia menunjukkan kalau Indonesia juga membutuhkan Australia.

Suryo Bambang Sulistio adalah ketua KADIN Indonesia.

“Hubungan dengan kita cukup sehat, cukup baik dan meningkat terus. Kita kan misalnya sangat tergantung dengan Australia menyangkut produk daging misalnya. Dan buat Australia kita itu eksportir terbesar untuk daging.”

Indonesia sendiri pernah berupaya menyadap telefon anggota Parlemen Austalia saat berlangsungnya referendum di Timor Leste pada 1999, yang berakhir dengan memisahkan dirinya Timor Leste dari Indonesia.


Indonesia
Australia
penyadapan
Edward Snowden
Rebecca Henschke

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...