"diprediksi ada sekitar delapan rumah yang mengalami rusak berat"
Penulis: Arie Nugraha
Editor:

KBR, Bandung- Pemerintah Subang, Jawa Barat mencatat, hingga Senin, (1/1/2023), sebanyak 18 rumah dan 1 masjid rusak di Kecamatan Tanjungsiang akibat gempa bumi susulan Magnitudo 4,5 pada Senin, (1/1/ 2024), pukul 20.46 WIB yang berpusat di Kabupaten Sumedang.
Camat Tanjungsiang, Subang, Agus Saepulah memerinci, bangunan rusak itu berada di Kampung Cikaramas, Cipetir, Patrol, dan Cikawung di Desa Cikawung, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang.
"Dari 18 rumah yang rusak diprediksi ada sekitar delapan rumah yang mengalami rusak berat sehingga penghuninya harus dievakuasi ke rumah yang lain. Dari beberapa rumah yang terdampak ada rusak ringan dan rusak berat," ujar Agus dalam siaran medianya, Selasa, (2/1/2024).
Camat Tanjungsiang, Subang, Agus Saepulah menambahkan, masyarakat yang terdampak gempa di daerahnya memerlukan berbagai bantuan kebutuhan sehari-hari.
"Kami sampaikan saran dan permohonan tindak lanjut serta mendapatkan kebijakan prioritas penanganan segera terutama bantuan logistik serta penggantian kerugian akibat bencana gempa bumi tersebut oleh Bapak Pj Bupati melalui Kadinsos dan Kabag Kesra," kata Agus.
Baca juga:
Gempa terasa hingga Bandung
Balai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II Tangerang mengungkap, gempa bumi tektonik Magnitudo 4,5 di darat pada jarak 4 km Utara Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km, Senin, 1 Januari 2024 pukul 20.46 WIB.
Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat.
"Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Rancakalong, Jatinangor, Bandung dengan Skala Intensitas III MMI yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu, di Cirebon, Garut dan Subang dengan Skala Intensitas II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," jelas Hartanto dalam keterangan tertulisnya.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto belum dapat memerinci kerusakan akibat gempa. Hingga pukul 21.15 WIB 1 Januari 2024, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya enam aktivitas gempa bumi di wilayah itu.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbau Hartanto.
Editor: Muthia Kusuma