Di sini daging, alkohol dan seks dihindari.
Penulis: Aika Augustine
Editor:

Festival Phuket Vegetarian adalah perayaan tahunan yang dihelat di bulan ke-9 penanggalan lunar di Thailand. Dalam bahasa lokal, festival ini dikenal dengan nama Tesagan Gin Je, dan dirayakan sejak 1852.
Selama 9 hari berturut-turut, komunitas Tionhoa di Phuket dilarang mengkonsumsi daging demi mencapai kesehatan dan ketentraman batin. Dengan alasan yang sama, mereka juga dilarang minum alkohol dan berhubungan seks.
Menurut legenda, festival ini dimulai kelompok opera keliling Cina yang tiba-tiba diserang penyakit malaria. Seluruh anggotanya sakit dan tidak bisa menggelar pertunjukan. Bahkan banyak di antara mereka yang meninggal dunia.
Anggota yang tersisa lantas berkumpul dan mencari tahu bagaimana malaria bisa menjangkiti kelompok mereka. Salah satu dari mereka lantas menyadari kalau mereka lupa memberikan penghormatan kepada 9 Raja Dewa sehingga mereka murka. Kelompok ini pun sepakat untuk pantang daging sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa. Begitu sembuh, mereka pun membuat perayaan sebagai ucapan terima kasih karena lolos dari penyakit yang mematikan itu.
Yang unik dari festival ini adalah ketika para peserta festival menyakiti diri sendiri – dengan cara menusukkan berbagai benda tajam ke pipi mereka. Cara ini dipercaya bisa menyerap energi buruk. Namun tidak sembarang orang bisa melakukan ini. Hanya “ma song” atau orang yang mendapat wahyu dari Tuhan lah yang bisa melakukan ini. Menjadi “ma song” adalah kewajiban bagi seseorang untuk bisa mengubah nasib.
Tak semua orang boleh menyaksikan acara menyiksa diri ini. Yang dilarang keras menonton adalah perempuan hamil dan orang yang sedang dalam masa berkabung. Tapi kalau Anda bukan keduanya, tetap berhati-hatilah. Tahun 2011, sekitar 74 orang menderita luka-luka dan 1 orang tewas akibat petasan yang dipasang ketika festival berlangsung.
(Sumber: phuket.com & phuketvegetarian.com)