Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang akan dibuka kembali jika cuaca di Selat Bali kembali normal
Penulis: Hermawan Arifianto
Editor:

KBR, Banyuwangi- Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, dan Pelabuhan Gilimanuk Bali ditutup sementara pukul 12.30 WIB Jumat (3/8/2018).
Kepala Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Eka Cakrawala mengatakan, penutupan aktivitas penyeberangan ini karena cuaca di laut selat Bali buruk, sehingga sangat membahayakan untuk aktivitas penyebrangan.
Kata Eka, beradasarkan informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, tinggi gelombang di selat Bali mencapai 1,5 meter lebih dengan kecepatan angin mencapai 35 knot. Kata dia, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang akan dibuka kembali jika cuaca di Selat Bali kembali normal.
“Jadi membahayakan sekali. 12.30 WIB, iya 35 tadi, sekarang turun 33, kita tunggu sampai benar-benar turun. Kita tunggu sampai di bawah 20 knot,” kata Eka Cakrawala pada Jumat (3/8) dikonfirmasi melalui telepon.
Eka menambahkan, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, pihaknya juga telah memberlakukan sistem buka tutup untuk aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, Bali. Sistem buka tutup ini diberlakukan untuk mengantisipasi kecelakaan laut di Selat Bali.
Sementara itu, akibat imbas penutupan aktivitas penyeberangan, antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang yang hendak menyeberang ke Pulau Bali sempat mencapai 1,5 kilometer. Antrean kendaraan didominasi kendaraan pengangkut barang dan roda empat Pribadi.
Editor: Fajar Aryanto