indeks
790 Imigran Banglades dan Myanmar Kembali Terdampar di Aceh

imigran Banglades dan Myanmar terdampar diperairan Kota Langsa, Provinsi Aceh.

Penulis: Erwin Jalaludin

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Warga Rohingya Langsa/ Foto: KBR/ Erwin Jalaludin
Warga Rohingya Langsa. Foto: KBR/ Erwin Jalaludin

KBR, Lhokseumawe – 790 imigran Banglades dan Myanmar kembali ditemukan terdampar diperairan Kota Langsa, Provinsi Aceh. Mereka, ditemukan terdampar sekitar 20 mil dari pesisir pantai Desa Pusong Teulaga Tujuh, Kecamatan Langsa Barat.

Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mengatakan mereka diungsikan di penampungan sementara Pelabuhan Kuala Langsa. Keturunan rohingnya itu berlayar menggunakan 3 unit kapal tongkang atau poton.

”Kita sebagai manusia patut dan berkewajiban  untuk menampung mereka (warga asing-red) yang sudah datang ke tempat Kita. Apalagi, menurut aturan hukum internasional negara manapun atau dimanapun kalau ada pendatang yang seperti begitu Kita harus siap untuk melayani dan menampung mereka. Karena kalau tidak Kita akan salah dengan UNHCR dan salah dengan dunia luar,” kata Muzakir menjawab portalkbr, Jum’at (15/5).

Ia menambahkan, berdasarkan data sementara tercatat 420 di antara imigran itu berasal dari Banglades, sedangkan sisanya dari Myanmar. Hampir sebagian besar di antara Warga Negara Asing (WNA) itu bermasalah dengan gangguan kesehatan diakibatkan kekurangan makanan dan air.

Sebelumnya sebanyak 853 warga Burma ditemukan terdampar di perairan Selat Malaka, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Warga pengungsi itu ditempatkan di barak pengungsian di dermaga Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Kecamatan Lapang.  


Editor: Rony Sitanggang

  

rohingya terdampar
warga rohingya aceh
Toleransi
Rohingya

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...