HEADLINE

Presiden Diminta Larang Sirkus Lumba-lumba

"Sejak 2013 lalu, Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan larangan sirkus keliling lumba-lumba. Namun, hingga kini sirkus keliling masih berlangsung. "

Bambang Hari

Salah satu poster pertunjukan sirkus Lumba-lumba yang diterima KBR. Foto: KBR/Bambang Hari
Salah satu poster pertunjukan sirkus Lumba-lumba yang diterima KBR. Foto: KBR/Bambang Hari

KBR, Jakarta - Jakarta Animal Aid Network (JAAN) meminta Presiden turun langsung untuk melarang penyelenggaraan sirkus keliling lumba-lumba. Koordinator JAAN, Femke den Haas menuding selama ini pemerintah tidak serius dalam menangani masalah tersebut. Padahal, sejak 2013 lalu, Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan larangan sirkus keliling lumba-lumba. Namun, hingga kini sirkus keliling masih berlangsung.

"Sepertinya memang presiden yang harus turun langsung. Karena pada tahun 2013, Menteri Kehutanan saat itu, Zulkifli (Hasan-red) sudah menyatakan sirkus keliling ini ilegal. Setelah itu, kami terus memantau keberadaan sirkus keliling (lumba-lumba). Dan acara itu tetap berjalan, bahkan hingga sekarang. Kami waktu itu sempat melaporkan kejadian ini kepada Menhut Zulkifli. Tapi jawaban dia pada saat itu, silahkan berkoordinasi dengan kepolisian. Intinya, kalau ada pelarangan tapi tidak ada tindak lanjutnya kan sama saja bohong," katanya ketika dihubungi KBR, Kamis (14/5/2015)


Sirkus lumba-lumba keliling kembali marak. Setidaknya, ada dua lokasi yang menjadi tempat sirkus keliling ini, yakni Bekasi dan Depok. KBR pun sempat menemukan selebaran mengenai sirkus tersebut. Sirkus keliling lumba-lumba ditentang oleh sejumlah pemerhati satwa. Sebab, di dalam sirkus, lumba-lumba melakukan atraksi yang tidak sesuai dengan tingkah lakunya. Selain itu suara keras musik saat pertunjukan dapat menyebabkan kerusakan sonar pada lumba-lumba.


Proses pengangkutan lumba-lumba mengunakan truk juga dapat mengancam keselamatan hidup Lumba-lumba. Mamalia ini bisa juga merasa trauma dan menunjukan ekspresi sedih karena perlakuan kasar yang diberikan kepada mereka.  

Editor: Malika

  • pentas lumba-lumba
  • pelarangan sirkus lumba-lumba
  • lumba-lumba
  • Asia Calling
  • sirkus lumba-lumba
  • JAAN

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!