HEADLINE

Meski Tak Jadi Syarat Kelulusan, Nilai UN SMA Meningkat

"Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menepis anggapan nilai ujian nasional tahun ini akan buruk."

Stefanno Sulaiman

Menteri Pendidikan Anies Baswedan. (Foto: Danny Setiawan/KBR)
Menteri Pendidikan Anies Baswedan. (Foto: Danny Setiawan/KBR)

KBR, Jakarta– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menepis anggapan  nilai ujian nasional tahun ini akan buruk. Pasalnya, UN tidak lagi dijadikan salah satu syarat dalam kelulusan. Berdasarkan data yang dirilis Kemendikbud hari ini, diperoleh bahwa rata-rata nilai UN tahun ini naik 0,3 poin menjadi sekitar 61. Ia menambahkan, hasil ini justru lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu yang turun 2,3 poin dibandingkan tahun 2013.

“Jadi dahulu kan sering kalau gak ada syarat kelulusan anak-anak ga belajar anak kita ternyata motivasi belajarnya tidak ditentukan oleh rasa takut kok tapi ingin berprestasi. Jadi kedepan kita bisa mendorong pendekatan yang lebih positif, konstruktif dalam mendidik," kata Anies usai jumpa pers di Jakarta, Jumat (15/5). 

"Selama ini kita pendekatannya dengan memberikan rasa takut sehingga anak mau melakukan sesuatu. Ini bukti bahwa bukan rasa takut, tapi keinginan nilai yang tinggi,” tambahnya.

Lebih lanjut lagi, dalam data tersebut, ditemukan program studi IPA mengalami peningkatan tahun ini sekitar 1 poin. Sedangkan untuk program IPS, Bahasa, dan Agama mengalami penurunan. Kemudian, untuk perbandingan antara SMA negeri dan swasta, ditemukan SMA swsta mengalami penurunan sebesar 1,3 persen. Sementara SMA negeri mengalami kenaikkan sekitar 1 persen. Hasil ini didapat dari sekitar 19.000 sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia. 

Editor: Dimas Rizky

  • pendidikan
  • Ujian nasional
  • ujian
  • berita
  • anies baswedan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!