HEADLINE

Umat Hindu Bali Mulai Perayaan Nyepi Tahun Saka 1938

"Catur Brata penyepian, yakni Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (tidak mencari hiburan) mulai pukul 6.00 WITA"

Yulius Martony

Umat Hindu Bali Mulai Perayaan Nyepi Tahun Saka 1938
Jalan Mahendradata, Denpasar Bali sepi tak satupun kendaraan melintas. Foto Yulius Martony

KBR, Bali - Umat Hindu Bali mulai menjalani hari raya Nyepi hari ini. Mereka melakukan Catur Brata penyepian, yakni Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (tidak mencari hiburan) mulai pukul 6.00 WITA hingga 24 jam.

Kapolresta Denpasar, Anak Agung Made Sudana mengatakan hampir 2.000 personil di turunkan sejak arak ogoh-ogoh tadi malam yang dilakukan masyarakat sebelum penyepian hari ini. "Tetap kita standby di komando yang justru lebih berat karena 24 jam selain terus memantau di masyarakat", ujarnya.


Semantara itu, untuk pengamanan di lingkungan desa adat dilakukan oleh pecalang yaitu perangkat keamanan desa adat.


Berdasarkan laporan KBR di Bali, suasana Nyepi semakin terasa dengan tidak adanya lalu lalang kendaraan di jalanan Pulau Dewata, serta tidak adanya siaran TV dan Radio dan tidak ada aktivitas di pusat perbelanjaan. Sementara umat lain yang ada di pulau Bali ikut menghargai Catur Brata penyepian.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • nyepi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!