NASIONAL

Antisipasi Puncak Arus Balik, Kapolri Siapkan Jalur Arteri

"Polri menyiapkan jalan arteri untuk mengantisipasi kepadatan di puncak arus balik yang diperkirakan terjadi Senin (15/4/2024) malam."

Astri Yuanasari

Antisipasi Puncak Arus Balik, Kapolri Siapkan Jalur Arteri
Kendaraan arus balik lebaran di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (15/4/2024). (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho)

KBR, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo mempersiapkan jalur arteri untuk menjadi alternatif di titik-titik arus balik Lebaran 2024.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan pada puncak arus balik yang diperkirakan terjadi malam ini, Senin 15 April 2024.

"Nanti akan kita buka untuk memberikan ruang apabila nanti terjadi kepadatan dan kemudian lalu lintas tidak bisa bergerak atau stuck, maka kita akan buka untuk masuk jalur arteri untuk beberapa waktu. Ini bagian dari upaya yang akan kita lakukan dan mudah-mudahan masyarakat bisa memahami ini," kata Kapolri dalam keterangan pers, Senin (15/4/2024).

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menambahkan, rekayasa lalu lintas one way dan contra flow di jalan tol juga tetap dilaksanakan, termasuk pengalihan arus jika terjadi kemacetan di jalur arteri, terutama kawasan wisata.

"Ini mohon juga masyarakat bisa memaklumi, karena memang itu harus kita lakukan, agar baik yang akan melaksanakan balik, yang akan melaksanakan kegiatan di jalur wisata, semuanya bisa terlayani," imbuhnya.

Listyo mengatakan, pihak tol dan petugas di jalur arteri bakal terus berkoordinasi untuk memperlancar arus balik ke Jakarta. Salah satunya dengan memperhitungkan kapasitas jalur arteri.

"Itupun juga kita atur kalau memang di jalur arteri maksimal itu per jamnya hanya 800 kendaraan. Apabila lebih dari itu kita tidak akan masukkan," kata Listyo.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • Arus Mudik
  • Arus Balik
  • mudik 2024
  • Lebaran 2024
  • Idulfitri 2024

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!