EDITORIAL

Kota Islami

"Penelitian menemukan, justru kota-kota yang memberlakukan peraturan daerah Syariah malah beroleh skor yang rendah."

KBR

Remita Sinaga seorang nonmuslim menjalani hukuman cambuk di Aceh Tengah. (Antara)
Remita Sinaga seorang nonmuslim menjalani hukuman cambuk di Aceh Tengah. (Antara)

Yogya, Bandung dan Denpasar diganjar kota paling Islami. Hasil penelitian yang dilakukan Maarif Institute selama setahun terhadap 29 kota menunjukkan ketiga kota tersebut pantas diganjar sebagai kota Islami. Indeks Kota Islami yang dilakukan oleh Maarif Institute itu disusun berdasar atas penilaian keamanan, kesejahteraaan dan kebahagiaan. Dari situlah  para peneliti mendefinisikan Islam sebagai agama rahmat yang membawa perubahan kebaikan bagi siapapun.

Penilaian keamanan dilihat pada bagaimana kota tersebut menyikapi urusan kebebasan beragama, perlindungan hukum, pemenuhan hak anak, perempuan dan difabel. Sedangkan kesejahteraan dengan melihat tingkat pendidikan, pendapatan dan kesehatan. Kemudian kebahagiaan mencakup berbagi, kesetiakawanan dan memperhatikan alam. Atas sejumlah hal itu, ketiga kota tersebut beroleh skors lebih 80.

Penelitian menemukan, justru kota-kota yang memberlakukan peraturan daerah Syariah malah beroleh skor yang rendah. Di antaranya Tangerang, Padang dan Padang Panjang. Kota-kota itu sepertinya lebih sibuk pada formalitas belaka. Tak heran dalam Indeks Kota Islami, kota-kota itu meraih skor yang rendah.

Hasil penelitian itu, mesti dijadikan rujukan penting bagi pemerintah daerah. Bukan lantaran sekadar untuk medapat skor tinggi, tapi mencari cara bagaimana sebesar-besarnya mensejahterakan warga. 


  • kota paling islami
  • maarif institute
  • indeks kota islami
  • Syariah Islam

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!