BERITA

Jokowi Akan Perbesar Dana Riset Kedirgantaraan

"Indonesia mempunyai tantangan yang besar untuk bisa menemukan transportasi yang cocok untuk jalur antarpulau dengan cepat dan efisien. "

Aisyah Khairunnisa

Presiden Joko Widodo bersama BJ Habibie di acara National Innovation Forum 2015, Puspiptek, Serpong,
Presiden Joko Widodo bersama BJ Habibie di acara National Innovation Forum 2015, Puspiptek, Serpong, Tangerang, Banten, Senin, 13 April 2015. Foto: Antara

KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo berencana memperbesar dana riset untuk perkembangan teknologi inovasi di Indonesia. Terutama di bidang dirgantara. Menurut Jokowi, salah satunya adalah untuk menemukan desain pesawat yang cocok untuk menghubungkan Indonesia dari pulau ke pulau. Jokowi mengingatkan bahwa ada lebih dari 17 ribu pulau di Indonesia. Sehingga Indonesia mempunyai tantangan yang besar untuk bisa menemukan transportasi yang cocok untuk jalur antarpulau dengan cepat dan efisien.  

“Dana riset diperbesar. Nanti tanya ke Pak Habibie berapa dana riset itu. Bukan dalam jangka waktu 1-2 tahun, tapi jangka panjang sehingga terwujud produk yang bisa digunakan Ya tadi yang untuk risetnya iya. Misalnya untuk (pesawat) yang N-245 atau R-80. Itu menjadi kewajiban negara. Di negara manapun riset itu yang pegang pemerintah. Ya mungkin awal-awal bisa saja pemerintah yang beli produknya dulu,” kata Jokowi di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  (Puspiptek), Serpong, Senin (13/4/2015).

Jokowi menyadari dukungan anggaran dari pemerintah memang belum besar. Apalagi, kata Jokowi, anggaran yang kecil ini malah tidak fokus dan tidak bersinergi antarlembaga. Untuk itu presiden berharap industri bisa memakai hasil riset Indonesia, sehingga peneliti juga bisa mendapat pemasukan dari hasil penelitiannya. 

“Peneliti, industri dengan perusahaan sharing saja, sehingga peneliti juga mendapatkan income besar dari hasil penelitiannya. Bisa diberikan share berapa oleh perusahaan, bisa 30% bisa 40%. Kalau hasil penelitiannya besar, bisa 60%, bisa 70% kenapa tidak?,” kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo hari ini menghadiri acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau perjanjian kerjasama antara dunia usaha dan peneliti. MoU tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara kedua pihak dalam mengembangkan produk dan teknologi. Jokowi mengatakan pemerintah memiliki prioritas program yang digolongkan pada empat bidang, yakni dirgantara, kemaritiman, energi, dan pangan. Untuk itu, kata dia, kesinambungan antara penelitian dan industri di empat bidang itu harus ditingkatkan.

Editor: Malika

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!