HEADLINE

Helikopter TNI AD Jatuh, Satu Penumpang Terjepit

"Lima penumpang lainnya sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat oleh warga"

Dian Kurniati

Helikopter TNI AD Jatuh, Satu Penumpang Terjepit
Helikopter TNI AD yang jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Yogyakarta (Foto Arif Bachtiar, warga setempat)

KBR, Jakarta- Enam korban penumpang helikopter TNI AD yang jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Yogyakarta, langsung dievakuasi warga sesaat setelah jatuh.

Menurut pengakuan salah satu warga setempat, Arif Bachtiar, warga memutuskan langsung mengevakuasi karena luka korban yang parah. "Iya, langsung tadi (dievakuasi warga-red). Kalau menunggu lama, takutnya, ini parah-parah," ujarnya kepada KBR melalui sambungan telepon, Jumat (08/07/16).

Saat ini kata dia, aparat TNI tengah mengevakuasi helikopter. "Sekarang baru evakuasi. Ada police line-nya, ada aparat di dalamnya. Penumpangnya ada enam, mungkin salah satunya pilot dan lima penumpang," tambahnya.

Arif menambahkan, helikopter TNI AD yang jatuh itu berpenumpang enam orang. Saat evakuasi, kata Arif, ada satu korban yang posisinya terjepit, sehingga terluka paling parah. Kata dia, semua korban itu mengalami luka terbuka. Mereka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat menggunakan mobil warga.

Arif berujar, helikopter militer itu jatuh mengenai rumah warga. Namun, kata dia, hanya sedikit bagian dari rumah yang tertimpa karena ada ruang kosong di halaman belakangnya. Dia memperkirakan helikopter itu jatuh sekira pukul 15.00 tadi.

Helikopter itu berwarna putih dengan kelir hijau. Arif mengatakan, aparat militer langsung mendatangi lokasi sekira setengah jam kemudian. Pada sekitar pukul 16.00, lokasi langsung disterilkan dengan garis polisi. Sehingga, warga hanya bisa menonton proses evakuasi dari kejauhan. 

Editor: Dimas Rizky

  • helikopter presiden
  • helikopter TNI AD
  • helikopter TNI AD jatuh

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!