NASIONAL

Arus Mudik 2024, Korlantas Antisipasi Kemacetan di Lahan Sebidang

"Menurut Dirgakkum Korlantas Polri, Raden Slamet Santoso, perlintasan sebidang berpotensi memicu kemacetan berkilometer."

Heru Haetami

Mudik 2024
Arsip foto - Kendaraan pemudik terjebak macet di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat (15/7/2015). (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

KBR, Jakarta - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta jajaran di daerah mengantisipasi kepadatan kendaraan dan kecelakaan di perlintasan sebidang, saat musim arus mudik lebaran 2024.

Menurut Dirgakkum Korlantas Polri, Raden Slamet Santoso, perlintasan sebidang berpotensi memicu kemacetan berkilometer.

"Perlu diantisipasi untuk perlintasan sebidang. Terutama antisipasi kemacetan dan antisipasi kecelakaan perlintasan sebidang yang tanpa palang pintu. Di Jawa Timur paling banyak ada 1000 lebih, kemudian di Banten juga ada, Jawa Barat juga, Jawa Tengah juga ada, termasuk Jogja juga," kata Slamet dalam rapat Tactical Floor Game di Hotel Borobudur, Rabu (6/3/2024).

Raden Slamet juga menginstruksikan jajarannya untuk mencegah kemacetan yang terjadi di wilayah pasar tumpah.

"Kemudian terhadap pasar tumpah. Caranya, ya anggota harus datang lebih dulu, bikin pagar di situ," katanya.

Baca juga:

- Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Naik Hingga 6 Persen

- Selasa 5 Maret, Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Gratis Idulfitri

Pada musim mudik Idulfitri 2024, Korlantas juga melakukan sejumlah intervensi mulai dari pembatasan kendaraan terutama angkutan barang, kemudian menambah kapasitas jalan dengan melakukan contraflow yang dihitung mulai satu-dua lajur sampai lajur maksimal, serta penambahan kapasitas jalan dengan melaksanakan one way.

"Di jalan tol kemudian ada contraflow, ada one way, ada alih arus, silakan dikomunikasikan antar baik antar kabupaten, entar polres, maupun antar provinsi," ujar Slamet.

Editor: Fadli

  • Korlantas
  • Mudik 2024
  • Arus Mudik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!