BERITA

Film Pendek Pemenang Festival Jadi Polemik, Mabes Polri Cooling Down

"Police Movie Festival pertama kali digelar pada 2014, dan rutin digelar hingga 2017. Pada edisi ke-4 tahun ini Police Movie Festival digelar dengan mengangkat tema unity in diversity."

Dwi Reinjani

Film Pendek Pemenang Festival Jadi Polemik, Mabes Polri Cooling Down
Ilustrasi. Police Movie Festival 2017. (Foto: ntmcpolri.info)

KBR, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Indonesia belum mau menanggapi polemik yang beredar di media sosial dan masyarakat mengenai polemik pembuatan film pendek berjudul "Kau Adalah Aku yang Lain".

Film karya sutradara Anto Galon itu meraih juara 1 film pendek terbaik pada ajang Police Movie Festival (Festival Film Polisi) ke-4 tahun 2017. Namun film itu memancing pro-kontra. Kelompok penentang menganggap film itu menghina umat Islam di Indonesia, karena Islam digambarkan sebagai agama yang intoleran.


Juru bicara Mabes Polri Setyo Wasisto mengatakan belum ingin menanggapi pro kontra yang muncul dari film itu. Ia mengatakan kepolisian tidak ingin menjadikan isu itu sebagai polemik yang berkepanjangan di masyarakat.


"Ya sementara kita cooling down dulu. Kita tidak mau ini menjadi polemik teman-teman di mainstream-lah, yang tidak perlu di-blow up," kat Setyo, Kamis (29/6/2017).


Setyo meminta masyarakat melihat secara utuh keseluruhan film tersebut dan tidak hanya melihat bagian-bagian yang dipotong-potong, karena hal tersebut akan mengubah makna dan esensi dari film tersebut.


"Coba lihat secara utuh. Kalau memang dipenggal akan berbeda penafsirannya. Itu kita harus menghargai hasil dari karya seni," kata Setyo.


Mengenai ada tidaknya orang yang sengaja memotong-motong video asli itu dan menyebar luaskannya, Setyo mengatakan masalah itu masih dalam penyelidikan.


"Nanti, masih kami dalami dulu," kata Setyo.


Police Movie Festival pertama kali digelar pada 2014, dan dilanjutkan dengan festival berikutnya pada 2015, 2016 dan 2017. Pada tahun ini Police Movie Festival digelar dengan mengangkat tema unity in diversity (persatuan dalam kebhinnekaan).


Setelah muncul prokontra, film tersebut ditarik dari laman resmi Police Movie Festival maupun situs berbagi video Youtube.

 

Editor: Agus Luqman 

  • intoleransi
  • Toleransi
  • Police Movie Festival
  • Film Pendek

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!