BERITA

Temui Jokowi, Mega Minta Presiden Kumpulkan Partai Pendukung

""Saya juga meminta kepada Presiden supaya kita nanti akan ada pertemuan antara ketua umum ketua umum seperti kemarin.""

Ade Irmansyah

Temui Jokowi, Mega Minta Presiden Kumpulkan Partai Pendukung
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di istana, Senin (21/11). (Foto: Setpres)


KBR, Jakarta- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo untuk mengumpulkan pimpinan partai politik pendukung Pemerintah dalam waktu dekat. Tujuannya kata dia untuk membicarakan permasalahan perpolitikan saat ini.

Kata dia, hal ini menjadi penting mengingat situasi perpolitikan nasional yang tengah memanas.

"Dan saya juga meminta kepada Presiden supaya kita nanti akan ada pertemuan antara ketua umum ketua umum seperti kemarin kan sudah dilihat saya bertemu dengan Ketum partai Golkar lalu mungkin beberapa hari ini saya akan bertemu beberapa juga partai yang mendukung Presiden itulah permintaan saya kepada beliau saya minta izin untuk bisa saya berkomunikasi lagi," ujarnya kepada wartawan usai melakukan jamuan makan siang dengan presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11).


Kata dia, pertemuan pimpinan partai politik itu nantinya untuk memperat komunikasi dan memastikan kembali soal komitmen dukungannya terhadap pemerintah. Terutama  kata dia, partai politik yang baru bergabung di tengah jalannya pemerintah Presiden Jokowi. Dengan begitu kata dia, posisi pemerintah  semakin kuat.


"Karena kan KIH sudah tidak ada lagi, dari KMP juga sudah 2 partai yang masuk dalam pemerintahan. Dalam hal seperti ini memang seperti kemarin saya bertemu dengan Pak Nov. Saya meminta yang lebih dulu dan tentunya Pak Nov sebagai partai Golkar yang masuk belakangan ini juga harus bisa memperkuat yang namanya jalannya pemerintahan." Ujar Mega.


Dia juga menyinggung soal sikap PAN, PKB dan PPP yang dianggap tidak kompak dalam dukungan di Pilkada DKI Jakarta. Kata dia, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan partai politik pendukung pemerintah untuk juga jalan bersama dalam melakukan dukungan pilkada serentak yang bakal digelar tahun depan.


"Begitu juga nanti tentunya dengan PAN PPP PKB yang dewasa ini kalau kita mengetahui mereka mengikuti Pilkada dengan pencalonan berbeda. Padahal beberapa waktu lalu saya sudah mengatakan, sebaiknya kalau sudah bersatu dalam sebuah penguatan di pemerintahan ya seharusnya juga di dalam Pilkada yang ada kita bisa bersama sama. Tapi adalah hak partai untuk menentukan seperti itu," tambahnya.



Aksi 4 November

Ketua Umum  PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menuding sebagian peserta demonstrasi pada 4 November 2016 lalu tidak paham soal masalah yang diangkat. Akibatnya kata dia, aksi tersebut berujung rusuh meski awalnya berjalan dengan damai.

"Kalau saya perhatikan pada massa kemarin pada 4 November itu kelihatan sekali bahwa sebenarnya banyak mereka yang tidak mengerti yang dibawa untuk ikut serta sepertinya. Lalu dikatakan kalau sejak awal sudah damai, tetapi di ujungnya semua juga melihat bahwa ada mereka yang berupaya justru menjadi tidak baik," ucapnya kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta.


Dia juga menuding bahwa ada pihak tertentu yang dengan sengaja membuat kondisi Pilkada DKI menjadi begitu ramai dan kisruh. Akibatnya kata dia, kondisi ini merugikan masyarakat kecil yang aktifitas perekonomiannya terganggu.


"Jadi kalau beliau mengingatkan pilkada maka saya juga mengatakan bahwa pilkada itu sebetulnya sudah berjalan sejak dulu. Hanya sekarang ini ada sebuah hal yang menurut saya justru dibuat sedemikian rupa yang membesarkan satu Pilkada Jakarta, yang seharusnya kita sendiri harus menjaga," ucapnya.


Dia berharap hal serupa tidak terjadi lagi. Dengan begitu kata dia, keamanan dan kenyamanan masyarakat banyak bisa tetap terjaga. Kata dia, sebenarnya demonstrasi tersebut tidak perlu terjadi. Pasalnya yang menjadi akar masalah dari demonstrasi tersebut sudah dijalankan oleh pemerintah jauh sebelum rencana aksi dilakukan.


"Tetapi, saya juga mengatakan pada beliau, yang patut diingatkan kepada warga bangsa Indonesia, kita ini adalah negara hukum jadi justru kita punya aturan. Aturan-aturan yang mengikat kepada setiap warga negara," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi)  makan siang bersama Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta. Presiden Jokowi menyambut kedatangan Megawati, yang mengenakan blus batik warna kehijauan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 12.30 WIB. Mereka kemudian memasuki ruang makan yang ada di sisi selatan kompleks Istana Kepresidenan. 


Editor: Rony Sitanggang

  • presiden joko widodo
  • Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!