BERITA

5 Tahun Jadi Sandera di Somalia, Begini Cara Bertahan Hidup

""Bahkan berdiri di depan ini semua saya masih tidak percaya apa ini mimpi atau apa." "

Ria Apriyani

5 Tahun Jadi Sandera di Somalia, Begini Cara Bertahan Hidup
Menlu Retno Marsudi dan 4 WNI yang disandera perompak Somalia selama hampir 5 tahun. (Sumber: Pemprov Jabar)

KBR, Jakarta- Empat anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia yang disandera di Somalia kesulitan bertahan hidup. Salah satu korban asal Medan, Sudirman, mengisahkan mereka harus mengandalkan hujan yang langka turun di Somalia demi bisa minum.

"Paling kalau hujan, seandainya-seandainya ya karena Somalia itu jarang hujan. Dua kali itu sudah sangat hebat sekali, udah berkah. Ya kita gali tanah seperti kolam. Kalau hujan udah penuh kita tampung buat kita minum. Karena air minum yang diberikan  ke kita itu enggak layak minum," tutur Sudirman, Senin (31/10).


Air yang diberikan kepada mereka kerap kali bercampur kotoran unta dan kambing. Itupun dijatah. Dalam sehari, mereka hanya diberi setengah liter air.


Tidak terhitung berapa kali mereka menderita diare. Sebab, makanan yang diberikan kepada juga tidak layak konsumsi. Setiap sore, mereka akan membuat adonan roti yang baru dimasak esok paginya.


"Sudah asam, basi." kenangnya.


Menu makanan lainnya adalah nasi dicampur dengan kacang merah. Ada kalanya tak ada makanan sama sekali hingga mereka harus mendesak para perompak memberi mereka teh atau gula untuk asupan energi.


Tiga tahun di Somalia, mereka ditugasi mencari kayu. Awal-awal penyanderaan, mereka kerap kali dipukuli oleh para penyandera. Satu orang WNI asal Ambon bernama Nelson kala itu lolos dari pukulan karena para perompak mengira dia berasal dari Afrika.


Sudirman mengakui mereka acap kali terpaksa memasak hewan apapun yang ada seperti burung, tikus, maupun kucing. Itupun harus tanpa sepengetahuan para penyandera.


"Hewan liar pasti. Tapi itu tanpa sepengetahuan mereka. Kalau tahu, diikat kita terus diikat terbalik seperti huruf U." Cerita dia.


Saat ini, mimpi buruk mereka sudah berakhir. Meski, Sudirman dan kawan-kawannya mengaku masih sulit percaya mereka sudah bebas.


"Rencana ke depan kita masih menatap muka satu sama lain. Kita masih trauma masih takut. Kita tidak tahu apa yang kita rasakan bahkan berdiri di depan ini semua saya masih tidak percaya apa ini mimpi atau apa."


Editor: Rony Sitanggang

  • sandera somalia
  • sandera somalia korban asal Medan
  • Sudirman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!