BERITA

Agen Gas Elpiji: Masih Banyak PNS Beli Gas Bersubsidi

Agen Gas Elpiji: Masih Banyak PNS Beli Gas Bersubsidi

KBR, Rembang - Sejumlah agen penyalur gas elpiji di Rembang Jawa Tengah mengatakan masih banyak pegawai negeri sipil (PNS) di Rembang yang menggunakan gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram. Padahal PNS tidak berhak menggunakan gas bersubsidi.

Salah seorang pemilik agen gas elpiji di Rembang, Sutedjo menyarankan agar aparatur sipil atau PNS di Rembang menggunakan gas elpiji ukuran 5,5 kilogram atau Bright Gas tabung warna pink supaya tidak menyebabkan kelangkaan gas berubsidi. 

Sutedjo juga menyarankan agar pemerintah daerah membuat gerakan mewajibkan PNS menggunakan Bright Gas untuk keperluan sehari-hari.

"Kami selalu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten dan Pertamina. Insya Allah dalam waktu dekat ini ada dropping fakultatif. Tapi besarannya berapa, kami belum tahu. Kabupaten Rembang tidak akan terjadi kekurangan atau kelangkaan. Nah, khusus Bright Gas keuntungannya memang masih kecil, sehingga belum menjadi daya tarik. Tapi kalau muncul gerakan PNS semua harus beralih ke Bright Gas, saya yakin nanti tren akan naik, seperti gas ukuran tiga kilogram," kata Sutedjo kepada KBR, Kamis (14/9/2017).

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/10-2016/bupati_pati__semua_pns_stop_pakai_lpg_bersubsidi__ganti_dengan_bright_gas_5_5_kg/86227.html">Bupati Pati: Semua PNS Stop Pakai LPG Bersubsidi, Ganti dengan Bright Gas 5,5 Kg</a>   </b><br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/11-2016/alasan_pemkot_solo_larang_pns_gunakan_gas_tabung_3_kg/86901.html">Alasan Pemkot Solo Larang PNS Gunakan Gas Tabung 3 Kg</a>   </b><br>
    

Salah seorang perwakilan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Pinggir Jalur Pantura, Rembang, Antoni Pratama mengatakan saat ini stok gas elpiji tiga kilogram di Rembang tidak ada kendala. Stok yang dikirimkan setiap bulan mencapai 392 ribu tabung gas melon, sedangkan kebutuhan rata–rata masyarakat hanya 250 ribu tabung.

"392 tabung itu kalau dikonversi satuan kilo gram, setara dengan 1,1 juta kilo gram. Selama ini kami berusaha seoptimal mungkin agar tidak terjadi masalah pendistribusian kepada agen. Mestinya, kondisi sekarang tidak ada kelangkaan. Tapi ternyata masih saja muncul keluhan cari gas tiga kilogram susah," kata Antoni. 

Keluhan kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram terjadi di sejumlah tempat. PT Pertamina wilayah Jawa bagian tengah mengantisipasi dengan melakukan operasi pasar pada 11 September 2017 lalu. Operasi pasar tabung gas itu berupa penyediaan lebih dari 2.900 tabung gas untuk sejumlah wilayah sasaran.

red
Suasana di Kampung Ledok Tukangan Danurejan DIY Yogyakarta, Selasa (15/8/2017). Kampung Ledok menjadi Kampung Bright Gas pertama di Indonesia yang mengkampanyekan penggunaan gas nonsubsidi ukuran 5,5 kg dalam tabung berwarna pink. (Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

Selain itu, PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Bagian Tengah juga menambah pasokan ke sejumlah daerah, seperti Sragen, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Bantul, Kuloprogo, Sleman, Yogyakarta, Grobogokan, Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Demak. Penambahan pasokan elpiji tiga kilogram untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY itu berjumlah 136.480 tabung.

PT Pertamina mengimbau masyarakat dari keluarga mampu untuk membeli elpiji non subsidi, karena elpiji bersubsidi hanya diperuntukan untuk kalangan yang tidak mampu.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/09-2017/harga_elpiji_bersubsidi_di_kotawaringin_barat_tembus_rp55_ribu_per_tabung/92262.html">Harga Elpiji Bersubsidi di Kotawaringin Barat Tembus Rp55 Ribu per Tabung</a>  &nbsp;</b><br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/09-2017/harga_gas_3_kg_naik_2_kali_lipat_lebih_di_pangkalan_bun/92232.html">Harga Gas 3 Kg Naik 2 Kali Lipat Lebih di Pangkalan Bun</a>   </b><br>
    

Editor: Agus Luqman 

  • Gas Elpiji
  • Gas Bersubsidi
  • elpiji 3 kg
  • elpiji langka
  • gas elpiji 3 Kg langka
  • elpiji bersubsidi
  • LPG
  • LPG langka
  • Gas LPG
  • Bright Gas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!