DARI_POJOK_MENTENG

[Advertorial] Kampanye Imunisasi Measles Rubella Fase II Serentak di Luar Pulau Jawa

[Advertorial] Kampanye Imunisasi Measles Rubella Fase II Serentak di Luar Pulau Jawa

Eliminasi penyakit campak dan pengendalian penyakit rubella atau Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020 menjadi komitmen Indonesia ke dalam program imunisasi nasional.

Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) dilaksanakan selama dua bulan pada dua fase. Fase I telah dilaksanakan selama Agustus – September 2017 di seluruh wilayah pulau Jawa dan berhasil melampaui target cakupan nasional sebesar 100,98% dengan jumlah anak yang mendapat kekebalan lebih dari 35,3 juta anak.

Fase II dilaksanakan pada bulan yang sama di tahun 2018 ini. Sebanyak 395 kabupaten/kota dan 6.369 puskesmas di 28 propinsi di luar pulau Jawa akan melaksanakan kampanye imunisasi MR yang menyasar kelompok paling rentan tertular penyakit campak dan rubella, yakni anak-anak berusia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Sebanyak 31,8 juta anak berkesempatan untuk mendapatkan kekebalan spesifik dari bahaya penyakit campak dan rubella.

Imunisasi MR akan diberikan secara massal tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya, sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella secara cepat.

Dengan cakupan imunisasi MR yang tinggi, maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yakni situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu. Jadi, apabila kelompok yang rentan seperti bayi dan balita terlindungi melalui imunisasi, makan penularan penyakit di masyarakat pun akan terkendali sehingga kelompok usia yang lebih dewasa pun ikut terlindungi karena transmisi penyakit yang rendah. Kondisi tersebut hanya dapat tercapai dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.

Setelah masa kampanye berakhir, imunisasi MR akan masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak sesuai jadwal (usia 9 bulan, 18 bulan dan anak sekolah kelas 1 SD/sederajat).

Kesempatan pertama pada bulan Agustus, karena bertepatan dengan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), imunisasi MR akan menyasar anak-anak usia sekolah (SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat). Lalu, pada kesempatan selanjutnya, imunisasi MR akan diberikan di posyandu, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya untuk bayi dan anak yang belum sekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah.

Imunisasi MR Lindungi Anak Indonesia dari Kecacatan

Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah demam yang tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitas dan dapat berujung pada komplikasi berupa pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Ketika seseorang terkena campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal terhadap campak. Kekebalan akan terbentuk melalui pemberian imunisasi atau telah telanjur terinveksi virus campak sebelumnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, selama tahun 2010-2017 sejumlah 27.834 kasus campak dilaporkan.

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Penyakit ini mudah menular, akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil terutama pada masa awal kehamilan. Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan CRS. Data Kementerian Kesehatan pada 2013-2017 mencatat sejumlah 31.449 kasus rubella telah dilaporkan.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella. Namun, kedua penyakit berbahaya tersebut dapat dicegah. Imunisasi MR merupakan pencegahan terbaik serta pencegahan terhadap dampak berbahaya yang diakibatkan kedua penyakit tersebut. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus.

Pemerintah Jamin Keamanan Vaksin MR

Dalam rangka menyukseskan kampanye imunisasi MR, pemerintah telah menyediakan sejumlah 4,3 juta botol vaksin MR beserta alat suntik dan logistik pendukungnya, buku petunjuk teknis pelaksanaan, serta media sosialisasi kepada masyarakat (iklan layanan masyarakat) baik di televisi, radio dan media sosial. Pemerintah menjamin ketersediaan vaksin MR sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya dengan tanpaperllu mengeluarkan biaya.

Vaksin MR efektif untuk mencegak penyakit campak dan rubella, aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia termasuk negara-negara Islam. Vaksin MR  yang digunakan telah mendapat rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM.

Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.

Pembiayaan kampanye dan introduksi imunisasi MR ini berasal dari dana APBN, hibah luar negeri GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization), APBD tingkat propinsi dan kabupaten/kota, serta sumber lainnya.

Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial, Tim Penggerak PKK Pusat, orgaisasi profesi seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), para mitra seperti WHO, UNICEF, GAVI, dan juga lembaga serta organisasi agama dan sosial kemasyarakatan terkait lainnya. 

  • kemenkes

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!