BERITA

[Beking Narkoba] PPATK: Bisa Dilacak dari Kaki Tangan Freddy Budiman

""Walaupun Freddy sudah mati, sebetulnya akan bisa dilacak asal kita menemukan kaki tangannya itu yang menyuapnya siapa,""

Rio Tuasikal

[Beking Narkoba] PPATK: Bisa Dilacak dari Kaki Tangan Freddy Budiman
Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. (Foto: KBR/M. Ridlo)



KBR, Jakarta- Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengatakan dugaan aliran dana bisa dikerucutkan lewat kaki tangan Freddy Budiman. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso menjelaskan, kaki tangan itu adalah orang-orang yang mentransfer uang ke para oknum BNN, Polisi dan TNI, seperti pengakuan Freddy. Freddy mengklaim telah mengirimkan setidaknya 450 miliar ke aparat.

"Pakai rekening siapa, kaki tangannya siapa. Itu yang harus kita tahu," ungkapnya kepada KBR, Rabu (3/8/2016) malam.


"Kalau kita sudah dapatkan tukang suapnya baru bisa. Walaupun Freddy sudah mati, sebetulnya akan bisa dilacak asal kita menemukan kaki tangannya itu yang menyuapnya siapa," tambahnya lagi.


Namun, kata Agus, bila uang itu diserahkan secara tunai maka tidak akan tercium oleh PPATK.

"Kalau itu tunai atau emas ya tidak bisa," katanya.

Agus menambahkan, temuan Kontras mengenai pengakuan Freddy Budiman perlu dikerucutkan dalam daftar nama. Sebab, kata dia,  lembaganya tidak bisa menelusuri rekening seluruh petinggi di tiga lembaga itu. Kata dia, kategorinya terlalu luas sehingga tidak jelas penelusurannya.


"Itu harus ada petunjuk kepada kita. Harus ada nama-nama yang diduga. Nggak usah persis, tapi yang diduga itu siapa. Kalau hanya umum, ya susah," jelasnya lagi.


Koordinator Kontras Haris Azhar  sudah menyatakan tidak punya daftar nama itu. Sebab, nama-nama aparat yang dimaksud ada di dalam teks pledoi Freddy Budiman. Namun Kontras tidak mendapatkan dokumen itu meski sudah mencarinya di Mahkamah Agung dan pengadilan negeri.


Sebelumnya, Haris Azhar meminta PPATK menelusuri aliran dana para petinggi BNN, polisi, dan TNI yang disebut Freddy Budiman terlibat dalam mendatangkan narkoba dari Tiongkok ke Indonesia. Hal itu Haris tuliskan dalam pernyataan yang menyebar di internet di malam ketika Freddy dieksekusi mati, Kamis (3/8/2016) malam 

  • Freddy Budiman
  • Koordinator Kontras Haris Azhar
  • Wakil Ketua PPATK Agus Santoso

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!