BERITA
Demokrat Kaitkan Teten dengan Aksi Demo Rumah SBY, Ini Penjelasan KSP
""Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa.""
Rony Sitanggang
KBR, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) menyesalkan pernyataan DPP Partai Demokrat yang mengaitkan aksi unjuk rasa di rumah bekas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Teten Masduki.
Staf Khusus Kantor Staf Presiden (KSP) Chrisma Albandjar menjelaskan Kepala Staf Kepresiden Teten Masduki hadir di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur atas undangan panitia.
Melalui siaran pers, Chrisma mengatakan dalam pertemuan itu Teten menyampaikan materi tentang menjaga NKRI.
Berikut bantahan selengkapnya dari KSP:
BANTAHAN dari KANTOR STAF PRESIDEN
Kami menyesalkan Pernyataan Pers dari Saudara Rachland Nashidik Juru Bicara DPP Partai Demokrat yang memberi kesan seolah-olah ada hubungan antar kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demo di depan kediaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dimaksud saudara Rachland.
Kehadiran Kepala Staf Kepresidenan di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada tanggal 5 Februari 2017 adalah atas undangan Panitia Jambore. Pada acara tersebut, Teten Masduki menyampaikan materi mengenai menjaga NKRI sebagai berikut:
1. Untuk menjaga NKRI kita harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga. Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan Pembangunan, dari Jawa sentris ke Indonesia sentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan dan pulau terdepan
2. Kita harus punya kemampuan kompetisi dalam persaingan dalam menarik mendapatkan investasi, perdagangan dan pasar tenaga kerja. Karena itu peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kemudahan usaha harus dilakukan.
3. Kita harus menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dengan mendapatkan akses yang sama terhadap hasil pembangunan termasuk akses terhadap informasi, permodalan dan lahan, pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Dalam sesi dialog, mahasiswa menyampaikan kritik kepada Pemerintah tentang transparansi dana desa, HAM masa lalu, masalah investasi asing, Papua, masalah listrik dan pendidikan. Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa.
Kepala Staf Kepresidenan hadir sebagai narasumber tunggal pada sesi pagi hari tersebut.
Demikian informasi yang sebenarnya.
Chrisma Albandjar
Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia
Baca juga:
<li><span id="pastemarkerend"><b><a href="http://kbr.id/berita/02-2017/sulit_bertemu_jokowi__ini_curhat_sby/88476.html">Sulit Bertemu Jokowi, Ini Curhat SBY</a> </b></span></li>
<li><span id="pastemarkerend"><b>
'Telepon SBY-Kiai Maruf Amin' Bergeser ke Isu Penyadapan
Bantahan KSP itu menanggapi siaran pers yang disampaikan Juru bicara DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Rachland menilai aparat terlambat mencegah aksi di rumah bekas Presiden SBY. Padahal menurut Rachlan, informasi aksi itu sudah beredar beberapa hari sebelumnya.
Berikut selengkapnya pernyataan dari DPP Partai Demokrat;
PERNYATAAN PERS DPP Partai Demokrat
- Menyesalkan aksi unjuk rasa ke kediaman Presiden RI ke 6 yang
dilindungi UU seperti berlaku pada Presiden-Presiden RI yang lain.
Padahal, apabila mahasiswa bermaksud melakukan protes, aksi bisa
dilakukan di kantor DPP Partai Demokrat. Kami terbuka pada dialog dan
mengakui unjuk rasa damai adalah hak konstitusional kita semua.
- Mempertanyakan kenapa aparat hukum terlambat datang dan gagal
melakukan langkah preventif, mengingat info demo ke kediaman Presiden RI
ke enam sudah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Infonya, pelaku demo adalah mahasiswa yang melakukan pertemuan di
Cibubur dimana Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Antasari Azhar
hadir memberi pengarahan.
- Mempertanyakan apakah kelambanan aparat hukum dan kegagalannya
mengambil tindakan preventif tersebut adalah buah dari inkompetensi atau
kesengajaan membiarkan? Apakah Polisi unable atau unwilling
menjalankan tugasnya melindungi Presiden RI ke enam? Kapolri perlu
memberi penjelasan.
- Mengecam siapapun aktor politik yang menipu dan memanipulasi para
mahasiswa demi kepentingan dan tujuan politik jangka pendek. Adalah
fakta bahwa sebagian besar mahasiswa yang diajak berdemo tadi tidak
mengetahui bahwa rumah yang mereka datangi adalah kediaman Presiden Ri
ke-enam.
- Menyerukan kepada mahasiswa untuk lebih berhati-hati menjaga dirinya
dari godaan politik partisan yang sengaja menyeret mereka ke dalam
konflik politik kekuasaan.
Jakarta, 6 Februari 2017
Rachland Nashidik
Juru bicara DPP Partai Demokrat
Baca juga:
Editor: Agus Luqman
- Chrisma Albandjar Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia
- Rachland Nashidik Juru bicara DPP Partai Demokrat
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!