BERITA

Lima Pelaku Penyerangan Siswa SMA Muhi Yogyakarta Ditangkap

"Pelaku juga merupakan pelajar di kota Yogyakarta."

Eka Juniari

Lima Pelaku Penyerangan Siswa SMA Muhi Yogyakarta Ditangkap
Suasana sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Foto: Eka Juniari/KBR)


KBR, Yogyakarta- Jajaran Polres Bantul berhasil meringkus lima pelaku penyerangan terhadap siswa SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta. Polisi juga terus memburu pelaku lain yang kabur. Dari penyelidikan sementara, polisi menyatakan pelaku penyerangan berstatus pelajar beberapa sekolah swasta di kota Yogyakarta.

Dari keterangan Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo SIK, penangkapan pelaku diawali dari laporan korban dan saksi.


"Pelaku adalah pelajar sekolah swasta di kota Yogyakarta. Berasal dari beberapa sekolah berbeda. Motif penyerangan kita dalami. Dari pelaku bilang korban mbleyer-mbleyer. Tapi tidak kita terima begitu saja karena di sepeda motor pelaku telah tersimpan celurit, pedang dan penutup muka," terangnya, Selasa (13/12/2016).


Anggaito memastikan tindakan penyerangan di Bantul tidak ada hubungannya dengan kejadian serupa di luar daerah.


"Wah jauh mbak. Sejauh ini tidak kita temukan kaitan akan hal tersebut,"  tegasnya.


Sementara itu otoritas SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta  mengintensifkan komunikasi dengan orang tua siswa pasca penyerangan terhadap sejumlah pelajar sekolah tersebut, Senin petang (12/12/2016) lalu.


Komunikasi intensif dilakukan untuk menghindari kejadian serupa menimpa para siswa sekaligus mencegah kepanikan. Pihak sekolah menyebut pelaku tindak penyerangan sebagai oknum.


Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMA Muhi Yogyakarta Zulbahri saat ditemui di sekolah setempat menyatakan telah melimpahkan kasus tersebut ke kepolisian dan Lembaga Hukum Muhammadiyah Kota Yogyakarta.


"Yayasan Muhammadiyah sudah mengambil alih kasus tersebut. Sekarang kita intensif berkomunikasi dengan orang tua siswa dan forum Dinas Pendidikan Kota. Karena kasus kenakalan remaja sedang masif. Kita sdh tekankan pada orang tua agar tidak mudah beri izin kegiatan di luar sekolah. Acara siswa kemarin bukan kegiatan sekolah," terang Zulbahri, Selasa (13/12/2016).


Hingga Selasa sore, dua siswa kelas X SMA Muhi Yogyakarta masih dirawat intensif di sebuah rumah sakit di kota Yogyakarta karena mengalami luka tusuk serius.


Menurut Zulbahri, peristiwa penusukan dialami sejumlah siswa saat pulang berlibur di pantai Ngandong Gunung Kidul. Di perjalanan, tepatnya di Jalan Imogiri Bantul, rombongan siswa yang bersepeda motor diserang sekelompok orang bersenjata tajam. Sedikitnya 7 pelajar mengalami luka.


Selain meminta orang tua lebih mengontrol aktivitas anak di luar sekolah, SMA Muhi Yogyakarta juga terus memantau ketertiban di lingkungan sekolah. "Kalau ada anak-anak nongkrong bergerombol di sekitar sekolah langsung kita tegur," ujarnya.

Editor: Dimas Rizky 

  • kekerasan terhadap pelajar
  • SMA Yogyakarta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!