HEADLINE

Ini Penyebab Mogoknya Kapal LCT Mogoknya di Pelabuhan Ketapang

"ereka memprotes kebijakan Kementerian Perhubungan yang melarang seluruh armada kapal barang atau landing craft tank (LCT) beroperasi di selat Bali pada tahun 2016 mendatang."

HERMAWAN ARIFIANTO

Kapal
Ilustasi: Antara

KBR, Banyuwangi - Sebanyak 14 kapal laut jenis landing craft tank (LCT) di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan mogok beroperasi sejak Rabu Pagi (8/4/2015).

Mereka memprotes kebijakan Kementerian Perhubungan yang melarang seluruh armada kapal barang atau landing craft tank (LCT) beroperasi di selat Bali pada tahun 2016 mendatang.


Sekretaris Gabungan Pengusaha Angkatan Sungai, Danau dan Penyeberangan Banyuwangi, Putu Widiyana mengatakan, pengusaha kapal masih belum siap degan batas waktu yang diberikan pemerintah untuk menghentikan operasional kapal jenis LCT.  Sebab kata dia, untuk menganti kapal LCT menjadi Kapal Motor membutuhkan anggaran yang cukup besar.


Untuk itu Gapasdap Banyuwangi meminta peraturan pemerintah tentang larangan beroperasi kapal LCT pada tahun 2016 diundur hingga 2017 mendatang.  Karena dengan waktu 3 tahun dirasa cukup bagi pengusaha kapal untuk mengubah kapal LCT menjadi kapal motor.


“Keputusan Dirjen Perhubungan Darat yang pertama kita pegang dan kita sepakati dan kita sangat mengharapkan itu tetap diberlakukan bahwa kapal LCT ini atau diubah dijadikan jenis kapal KMP kita harapkan di tahun 2017. Karena ada waktu, tiga tahun itu kita masih punya waktu untuk mengubah LCT menjadi KMP merelokasi, mempersiapkan segala sesuatunya membeli kapal itu kan tidak butuh waktu ya pendek harus lama, cari kapal juga susah sekarang,”kata Putu Widiyana (8/4/2015)


Putu Widiyana menambahkan, aksi mogok ini akan dilakukan hingga ada kebijakan baru dari pemerintah.


Sementara itu akibat aksi mogok beroperasi ini, puluhan kendaraan besar terlantar di pelabuhan Ketapang. Sebab hanya ada 3 kapal saja yang beroperasi yaitu jenis kapal motor. Sedangkan 14 kapal LCT memilih bersandar di pelabuhan.


Jumlah kapal yang beroperasi di selat Bali mencapai 46 unit, dari jumlah ini kapal roro mencapai 31 unit. Selama ini, kendaraan berat atau angkutan barang dilayani oleh kapal LCT.


Editor: Anto Sidharta

 

  • Kapal LCT
  • banyuwangi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!