Selamat datang di podcast Hidup Usai Teror Season 2!

Kali ini KBR berkolaborasi dengan Ruangobrol.id.

Noor Huda Ismail adalah sosok dibalik berdirinya Ruangobrol.id yang sudah malang melintang mengamati perkembangan isu terorisme dan radikalisme. Dia mengatakan, wajah radikalisme dan terorisme di Indonesia kian muda.

Ini menguatkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2017 yang menyebutkan pelaku terorisme mayoritas berasal dari kelompok anak muda. Data lembaga tersebut menyebutkan 11,8 persen pelaku terorisme berusia di bawah 21 tahun dan 47,3 persen berada di rentang 21-30 tahun.

Sejak tahun 2008 Noor Huda terjun langsung mencoba berbagai hal yang dapat mengurangi resiko radikalisme di Indonesia, termasuk memberikan kesempatan kedua kepada bekas terpidana terorisme atau mereka yang tertipu ISIS.

Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

"Bumi Syam adalah bumi yang diberkahi, bumi yang dinaungi oleh sayap-sayap para malaikat, bahwa apabila kalian pindah ke sana berhijrah maka akan hidup sejahtera penuh keadilan dan semua terfasilitasi."

Narasi itu membikin Dania, bertekad hidup di bawah naungan ISIS. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, dia membujuk keluarganya untuk migrasi ke ke Suriah pada 2015 lalu. Simak cerita Dania, di episode perdana Hidup Usai Teror Season 2.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: Kevin Macleod - Cambodean Odessy, Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Monplaisir - Wind on my legs.

Podcast ini merupakan kerjasama KBR dan Ruangobrol.id

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Kehidupan yang didambakan dan dibayangkan ternyata tidak nampak dalam realita. Ketika Dania tiba di Suriah, ide-ide tentang masyarakat Islami yang dijanjikan ISIS tidak sesuai dengan kenyataan. Dania dan keluarga menyaksikan bagaimana ISIS membajak Islam. Bagaimana Dania melihat pengalaman itu? Bagaimana dia memulai kembali kehidupannya yang hilang sekembalinya di Tanah Air? Apa aktivitas yang ditekuninya saat ini? Jawabannya ada dalam cerita Dania di episode kedua podcast Hidup Usai Teror season 2 ini.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik : Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Haunting Atmospheric Soundscape - The Swing, Monplaisir - Determination, Argsound - Shadow, Monplaisir - I'm Glad You're Here, Monplaisir - Wind on my legs.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Tahun 2015, 26 anggota keluarga besar Febri Ramdani pindah ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS ). Febri yang sebelumnya memutuskan tinggal di Indonesia, memutuskan untuk menyusul mereka. Febri tiba di Raqqa, Suriah pada awal 2017. Ideologi bukan jadi alasan keberangkatannya, melainkan niat untuk berkumpul kembali bersama ibu dan kakaknya yang sudah lebih dulu pergi ke kota itu. Dalam pencariannya di media sosial, febri melihat kota-kota di bawah kendali ISIS digambarkan bagus dan rapi. Tapi bukan itu yang disaksikan Febri. Selengkapnya simak cerita Febri bagian pertama.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik : Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Kevin MacLeod - Impact Allegretto, Monplaisir - Waves, Kevin Macleod - Echoes of Time.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Gambaran kota-kota yang bagus dan rapi dalam video propaganda ISIS yang Febri lihat sebelum berangkat, ternyata jauh dari realita.
Merasa tertipu, Febri dan keluarga akhirnya berjuang untuk keluar dari teritori ISIS. Seperti apa ceritanya? Bagaimana dia menghadapi stigma dari masyarakat? Temukan jawabannya dalam bagian kedua cerita Febri berikut ini.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik : Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Kevin Macleod - Echoes of Time, Haunting Atmospheric Soundscape - Step into the Night, Argsound - Shadow, Monplaisir - Waves, Monplaisir - Wind on my legs.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Naila ikut keluarga untuk berangkat ke Suriah, pada 2015 lalu. Hidup di bawah wilayah ISIS bukan atas kemauannya pribadi apalagi alasan ideologi. Naila terpaksa ikut serta dengan keluarga besarnya yang memutuskan untuk pergi ke sana. Apa yang Naila saksikan di sana? Simak cerita Naila, bagian pertama.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: Kevin Macleod - Cambodean Odessy, Kevin Macleod - Impact Allegreto, Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Kevin Macleod - Echoes of Time, Monplaisir - I'm glad you're here, Monplaisir - Wind on my legs.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Selama setahun Naila dan keluarga berupaya keluar dari wilayah ISIS. Setelah berhasil keluar dan menyerahkan diri ke Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan menunggu dua bulan kemudian hingga akhirnya ada pihak pemerintah Indonesia mengamankan mereka ke salah satu wilayah di Suriah. Tahun 2017, Naila sekeluarga akhirnya berhasil pulang ke tanah air. Inil cerita Naila bagian kedua.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: Argsound - Shadow, Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Kevin Macleod - Echoes of Time, Monplaisir - I'm glad you're here, Monplaisir - Wind on my legs.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti 'podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

"Ini adalah tanah lelaki" sepotong kalimat itu ditulis untuk melengkapi foto seorang lelaki muda dengan menenteng senjata api AK-47 dalam sebuah unggahan sosial media, facebook. Akbar, hafizh penerima beasiswa dari pemerintah Turki yang waktu itu masih belum genap 17 tahun usianya, tergoda untuk menyebrang ke Suriah, masuk ke teritori ISIS dan pegang senjata. Selengkapnya, dengarkan cerita Akbar bagian pertama.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: Kevin MacLeod - Cambodian Odessy, Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Meutuah Music - KOMPOSISI MUSIK TRADISIONAL ACEH, Scott Buckley - Hiraeth.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Akbar mengurungkan niat hijrah ke Suriah untuk jihad pegang senjata, luntur setelah bertemu Noor Huda Ismail di sebuah warung kebab di perbatasan Turki. Terpantik pertemuan itu dan pola pikirnya yang kritis, Akbar bisa lepas dari ajaran yang didapatnya. Jihad Akbar yang semula ingin pegang senjata seperti teman facebooknya, berubah jadi pegang pena. Simak cerita Akbar bagian kedua

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: Kevin MacLeod - Cambodian Odessy, Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Scott Buckley - Hiraeth, Inspirational Flight - Uplifting Acoustic Background Music, Scott Buckley - Freedom.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Dwi (bukan nama sebenarnya) memang belum sempat menginjakkan kaki di Bumi Syam, ladang jihad yang dia dambakan. Meski demikian, dia terus melangkah lewat dunia maya. Dwi aktif dalam jaringan ISIS lewat sosial media, menyebarkan berita dan propaganda ISIS ke sesama simpatisan di Indonesia. Langkahnya terhenti setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri dan menjalani hukuman tiga tahun penjara di Lapas Nusa Kambangan. Selengkapnya, simak cerita Dwi dalam episode kali ini.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: Kevin MacLeod - Cambodean Odessy, Turku, Nomads of the Silk Road - Shab Ayum, Kevin MacLeod - Ambient - The Ambient, CO.AG Music - Do the lies you told seem shameful, Monplaisir - Wind On My Legs

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti 'podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Rasa kemanusiaan membikin Wildan, yang waktu itu usianya masih 22 tahun, melangkah dalam pencarian akan jalan menuju Suriah. Pertemuannya dengan salah satu panglima ISIS asal pasuruan, Abu Jandal, membuka jalannya untuk berangkat bumi syam. Niatan membantu tim paramedik, berubah lantaran Wildan diharuskan masuk barak, mengikuti latihan militer dan ikut berperang. Simak cerita Wildan bagian pertama berikut ini.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: co.ag music - Ethnic, Kevin Macleod - Cambodean Odessy, Turku, Nomads of the silk road - Shab Ayum, CO.AG Music - we cannot defend you, Argsound - Shadow, CO.AG Music - The Slender Man.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti 'podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr.

Sekembalinya dari Surian, Wildan sempat menghirup udara bebas, dua tahun lamanya. Menikah dan menetap di Indramayu, Jawa Barat. Pada 2016, Wildan ditangkap Tim Densus 88, dan divonis bersalah karena terlibat organisasi teroris ISIS dan dihukum lima tahun penjara. Setelah hampir 4 tahun dipenjara, dia dibebaskan. Konsep jihad Wildan pun berubah, seperti apa konsep jihadnya? Simak cerita Wildan bagian kedua.

Episode ini diproduseri oleh Asrul Dwi dibantu Aika Renata. Penyunting Asrul Dwi dan Malika. Penata suara oleh Raga Prabhantara. Musik: CO.AG music - Ethnic, Kevin Macleod - Cambodean Odessy, Turku, Nomads of the silk road - Shab Ayum, Hazy - Dreamer.

*Komentarmu bisa disampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti 'podcast ini untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Info soal podcast KBRPrime bisa kamu lihat di Instagram @kbr.id dan Twitter @beritakbr