Article Image

SAGA

Pengetahuan Dari Lembaran Lontar

Lembaran naskah sastra lontar (foto: Taufik/KBR)

Sastra lontar. Mungkin banyak di antara kita yang tak tahu apa isi serta bentuk rupanya. Di Bali, ada seorang anak muda yang dengan suka rela mempelajari isi pengetahuan yang ditulis di lembaran-lembaran lontar. Ia lantas mendatangi satu per satu keluarga yang masih menyimpan lembaran lontar tersebut. Jurnalis KBR Dwi Reinjani bertemu Putu Eka Guna Yasa, sang pelestari sastra lontar asal Bali. 

Putu Eka Guna Yasa bersiap membersihkan lembaran naskah lontar (foto: Taufik/KBR)

Pada abad ke-20, lontar adalah alternatif bagi masyarakat Jawa, Madura, Bugis dan Bali untuk menuliskan ilmu pengetahuan yang mereka temukan.

Tim Penyuluh Bahasa Bali pada 2016 mencatat ada 8 ribuan lembar naskah yang tersebar di seluruh Bali. Sayangnya 2.000 diantaranya rusak.

Inilah yang mendorong Putu Eka berkeliling mengumpulkan sastra lontar hingga bersusah payah menerjemahkan aksara kuno Bali di lembaran-lembaran lapuk itu.

“Kebetulan ada lembaga di Universitas Udayana, melakukan berbagai aktivitas terutama yang berkaitan dengan lontar. Mulai dari pengidentifikasian naskah-naskah lontar yang ada di masyarakat, melakukan usaha untuk konservasi atau perawatan naskah-naskah lontar yang ada di masyarakat, termasuk juga melakukan proses pembacaan terhadap naskah-naskah lontar yang ada di masyarakat,” ujarnya. 

red

<tr>

	<td>Reporter</td>


	<td>:</td>


	<td>Dwi Reinjani</td>

</tr>


<tr>

	<td>Editor</td>


	<td>:</td>


	<td>Friska Kalia</td>
</tr>