SAGA

Menanti Pesta Rakyat Jakarta (2)

"Menurut Jokowi tujuan awal diselenggarakannya PRJ untuk menghibur warga Jakarta. Tahun depan Pemprov DKI berencana memindahkan penyelenggaraan PRJ ke Lapangan Monas."

Pipit Permatasari

Menanti Pesta Rakyat Jakarta (2)
PRJ, JI Expo, Kemayoran, Lapangan Monas, Jokowi

Tak hanya warga Jakarta yang mengeluhkan pelaksanaan  Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang jauh dari kesan pesta rakyat. Orang nomor satu di ibukota,  Joko Widodo alias Jokowi pun ikut gundah.  Bekas Walikota Solo ini  berjanji, akan mengubah konsep pameran PRJ mulai tahun depan.  “Supaya kembali ke rohnya, bahwa itu untuk produk-produk kreatif berbasis budaya, Jakarta, Betawi. Sekarang ini lebih cenderung ke yang besar-besar, lebih cenderung ke yang sangat komersial dan bisnis,” kritiknya.

Menurut Jokowi  tujuan awal diselenggarakannya PRJ untuk menghibur warga  Jakarta. Tahun depan Pemprov DKI  berencana memindahkan penyelenggaraan PRJ ke  Lapangan Monas.

Penyelenggara PRJ, PT. JI Expo  membantah kalau ajang tahunan tersebut sekadar mencari keuntungan para pengusaha kakap.  Komisaris Utama JIExpo, Murdaya W. Poo mengklaim sudah melibatkan semua pelaku Usaha Kecil Menengah atau UKM .“Tadi ketemuannya Jakarta Fair berjalan seperti biasanya. Jadi detailnya seperti UKM sudah kita tampung semua. Kalau pindah ke Monas? Itu tidak dibicarakan. Tapi saya rasa Jakarta Fair akan tetap di situ (Kemayoran-red),”ungkapnya.

Langkah Jokowi mengembalikan semangat PRJ sebagai pesta rakyat warga Jakarta disambut  baik Sejarawan Betawi, JJ Rizal.  Langkah ini kata dia sebagai salah satu upaya mengembalikan jati diri Jakarta. Meskipun demikian, Rizal berharap Pemprov DKI bisa melibatkan budayawan dan seniman Betawi dalam merumuskan konsep PRJ yang  menonjolkan kebudayaan lokal.

“Pekan Raya Jakarta itu identik dengan Betawi. Di sana itu harus menjadi perdagangan produk lokal dan produk lokal tapi mampu menarik perhatian internasional. Karena itu bang Ali berkali-kali bilang ambil aja pemerintah pusat. Pekan Raya Jakarta menjadi event nasional. Karena disitu bang ali ingin membuat produk lokal dan nasional mendapatkan kemasan internasional. Jadi keliru juga kalau Ahok bicara ga boleh mobil. Harus ada tetapi mobilnya mobil nasional. Wajah muka nasional dan lokal. Kelirunya sekarang ini wajah/ muka produk internasional, lha wong makanannya saja sekarang sosis,”kritiknya.  

Tapi keinginan saja belum cukup.  Perlu persiapan matang yang mesti dilakukan Pemprov DKI untuk wujudkan PRJ sebagai pesta rakyat Jakarta sesungguhnya.  Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna misalnya meminta fasilitas pendukung untuk perhelatan besar harus tersedia di Monas. “ Kalau di Monas dibuat konsep seperti itu, harus ada beberapa perubahan. Terutama satu kita melihat daya tampung dan daya dukung Monas. Apakah daya tampung dan daya dukung itu masih layak dengan perubahan dan perencanaan Pengembangan PRJ yang baru ini. Karena kita akui di Monas itu infrastruktur belum mendukung. Pertama lahan parkir dan sanitasi. Kedua masalah kebersihan,” jelasnya.

Warga DKI seperti  Abi Syah Ramadhan menanti pesta rakyat Jakarta sesungguhnya bisa segera terselenggara tahun depan. ***

Editor: Taufik Wijaya 

  • PRJ
  • JI Expo
  • Kemayoran
  • Lapangan Monas
  • Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!