RUANG_PUBLIK

Pelaku Bom Sri Lanka “Terinfeksi” Ideologi Teroris di Australia

Pelaku Bom Sri Lanka “Terinfeksi” Ideologi Teroris di Australia

Pemerintah Sri Lanka berhasil mengidentifikasi sejumlah terduga pelaku teror bom Paskah.

Salah satunya bernama Abdul Lathief Jameel Mohamed, pria warga negara Sri Lanka berusia 36 tahun.

Mohamed diketahui pernah mengambil kuliah teknik dirgantara di Universitas Kingston, London, Inggris, pada tahun 2006.

Setelah itu Mohamed pergi ke Melbourne, Australia, untuk mengambil kuliah pasca sarjana bidang teknologi sepanjang tahun 2009 sampai 2013.

Hal ini telah dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Australia, yang menyebut Mohamed sempat memiliki visa Australia dengan kategori pelajar dan lulusan terampil.


Perubahan Drastis Mohamed Sepulang dari Melbourne

Menurut keterangan saudarinya, Mohamed mengalami sejumlah perubahan selama ia berada di Melbourne.

“Dia normal ketika dia sekolah di Inggris, dan normal ketika dia pulang. Tapi setelah dia menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Australia, dia kembali ke Sri Lanka sebagai orang yang berbeda,” ujar saudari Mohamed, sebagaimana dikutip dari News.com.au (26/4/2019).

"Kakak saya menjadi sangat, sangat religius ketika dia berada di Australia," ujarnya.

Awalnya pihak keluarga mengenal Mohamed sebagai anak yang lucu dan cinta musik. Namun, sikap Mohamed berubah seratus delapan puluh derajat begitu ia pulang kampung.

"Dia tidak membiarkan anak-anaknya mendengarkan musik,” ungkap saudarinya.

Bukan hanya soal musik, penampilan Mohamed juga berubah secara mencolok. “Dia memiliki janggut panjang dan kehilangan selera humornya. Dia menjadi serius dan menarik diri, bahkan tidak mau tersenyum pada siapa pun yang tidak dia kenal, apalagi tertawa."

Saudarinya menyebut Mohamed kembali ke Sri Lanka sebagai orang yang pemarah.

“(Mohamed) memarahi kerabat karena memotong janggut mereka. Dia telah mengembangkan pandangan agama yang ekstrem, menjadi pendiam dan menarik diri,” tambahnya.


Hubungan Mohamed dengan Prakash

Menurut penyelidikan pihak berwenang di Australia, Mohamed diperkirakan pernah menjalin kontak dengan Neil Prakash.

Prakash adalah warga negara Australia kelahiran kota Melbourne, yang kemudian tumbuh menjadi seorang ekstrimis.

Menurut lansiran ABC.net.au, Prakash lahir di keluarga penganut Buddha, kemudian berpindah ke agama Islam setelah beberapa kali mengunjungi Al-Furqan Islamic Centre, sebuah lembaga kajian Islam di kota Melbourne.

Setelah pindah agama, Prakash sempat merilis video yang menampilkan bendera Islamic State (IS) dan menghasut warga Muslim untuk memerangi negara Barat.

Ia juga diketahui mengelola majalah yang berisi ajakan bergabung dengan IS dan hasutan untuk menyerang non-muslim.

Pada tahun 2016 Prakash ditahan di penjara Turki karena tertangkap masuk wilayah Turki secara ilegal dari Syria.

Tahun 2018 pemerintah Australia pun mencabut kewarganegaraan Prakash, ia diduga pernah terlibat dalam sebuah serangan bom di Australia.

Menurut keterangan yang dihimpun The Australian, Prakash juga menjadi salah satu perekrut kelompok radikal di Australia, dan pernah menjalin kontak online dengan Mohamed, tersangka bom bunuh diri Sri Lanka.

 

  • Sri Lanka
  • serangan bom
  • teror bom
  • terorisme
  • islamic state
  • IS
  • ISIS
  • Australia
  • Melbourne
  • kelompok radikal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!