Masyarakat seolah tak sabar menanti nama-nama menteri pilihan calon presiden terpilih, Joko Widodo. Sebagian pengamat bahkan sudah mencetuskan kriteria menteri harapan mereka, misalnya: profesional, bersih dari korupsi, tidak tersangkut kasus HAM, bukan ketua umum partai, mengerti politik, dan sebagainya. Sebelumnya, Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR) pun telah dilansir Jokowi Center melalui jejaring sosial Facebook.
Jokowi sendiri saat Lebaran hari pertama Senin lalu (28/7) menyatakan, ia bersama wakilnya, Jusul Kalla masih memetakan calon menteri. Jokowi hanya menegaskan, anak buahnya kelak dari kalangan profesional, baik partai maupun di luar partai.
Pertanyaannya kini, apakah Jokowi benar-benar tidak akan bagi-bagi kursi menteri pada partai politik pendukungnya nanti? Melihat kondisi riil koalisi pendukung Jokowi di parlemen, rasanya sulit untuk tidak mengakomodir calon menteri dari koalisi pendukungnya di kabinet ahli (zaken cabinet)-nya.
Lihat saja hasil pemilu legislatif lalu. Koalisi pendukung Jokowi hanya didukung 207 kursi DPR, sementara koalisi “tenda besar”-nya Prabowo Subianto mendapat 353 kursi DPR. Padahal, untuk menggolkan kebijakannya di parlemen, Jokowi minimal harus menguasai 50 plus 1 dari total 560 kursi DPR, yakni 281 kursi. Sehingga, Jokowi masih perlu sokongan 74 kursi dari partai lain di luar koalisi. Jika karena faktor Jusuf Kalla, Golkar membelot, amanlah kebijakan Jokowi di parlemen. Sebab, Golkar meraih 91 kursi. Sementara, partai lain seperti PAN, PPP, PKS, dan Partai Demokrat hanya memiliki kurang dari 70 kursi.
Walau menganut sistem presidensial, perhitungan itu menjadi keniscayaan dalam perpolitikan di negara kita yang multipartai.
Lepas dari semua itu, siapa pun menteri pilihan Jokowi, kita berharap, mereka juga membawa “api” Jokowi dalam perpolitikan negeri ini. Api itu adalah tidak berjarak dengan rakyat dan bisa merasakan denyutan asa rakyat. Ia juga sudah terbukti “berbuat” untuk rakyat, tidak mendadak sebagai pencinta rakyat. Karena kita tahu, tidak sedikit kaum profesional yang hanya berorientasi pada dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.
Semoga perubahan itu benar-benar akan datang.
Kabinet Ahli Jokowi-JK
Masyarakat seolah tak sabar menanti nama-nama menteri pilihan calon presiden terpilih, Joko Widodo. Sebagian pengamat bahkan sudah mencetuskan kriteria menteri harapan mereka, misalnya: profesional, bersih dari korupsi, tidak tersangkut kasus HAM, bukan k

Kamis, 31 Jul 2014 09:04 WIB


kabinet, jokowi, jusuf kalla, koalisi, menteri
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - RAGAM
Titik Balik Nadia Harsya di Dunia Financial Planning
Geluti financial planning bermula dari kebutuhan pribadi
YELLO Hotel Manggarai Rayakan Earth Hour Bersama Anak Yatim
Yello Hotel Manggarai mendukung pelestarian bumi dengan mengurangi sampah plastik, daur ulang masker bekas, berkebun hidroponik, serta adopsi hutan di Kalimantan Utara.
ALVA Ajak Berbagai Komunitas dan Masyarakat Test Ride Sambil Berdonasi
ALVA merupakan sebuah merek motor listrik terbaru yang dirancang dengan konsep yang berbeda dibandingkan dengan motor listrik yang ada di Indonesia saat ini.
Jaga Daya Tahan Tubuh Selama Ramadan 2023 dengan Multivitamin
Menjaga daya tahan tubuh dan stamina sangat diperlukan agar saat berpuasa kita dapat terus bugar dan sehat, terutama untuk masyarakat yang tetap harus beraktivitas tinggi dan aktif.
40,5 Persen Anak SD di Jakarta Alami Rabun Jauh, Baru 6 Persen yang Menggunakan Kacamata
Ditemukan bahwa hampir separuh anak SD yang menderita rabun jauh merupakan anak usia 9 - 10 tahun. Pada pemeriksaan awal diketahui baru 6% subjek sudah memakai kacamata.
Surplus Regional DKI Jakarta Dukung Menguatnya Perekonomian
Ekonomi pada wilayah DKI Jakarta makin menguat dengan realisasi pendapatan dan hibah APBN Regional sampai dengan 28 Februari 2023 mencapai Rp246,45 triliun (18,12% dari target).
Krisis Iklim Menggerus Dompetku
Revolusi Industri meningkatkan produktivitas tapi merusak lingkungan
AIHSP, Save The Children, dan Migrant CARE Vaksin Ratusan Masyarakat Rentan di Jawa Tengah
AIHSP pada kegiatan itu berkolaborasi bersama Migrant CARE, Save The Children dan Komunitas Roro Mendut Pati terutama membangun kesadaran masyarakat untuk vaksinasi.
Habitat Indonesia Bangun Rumah Layak bagi MBR di Babakan Madang, Bogor
Habitat Indonesia hadir sejak 2010 di Babakan Madang dan sekitarnya untuk melakukan berbagai intervensi program pembangunan dan pemberian pelatihan manajemen.
Hari Daur Ulang Sedunia, #SekarangSaatnya Dari Sampah Jadi Berkah
#SekarangSaatnya merupakan bagian dari Kampanye nasional Save the Children Indonesia yaitu Aksi Generasi Iklim, kampanye ini telah dicanangkan sejak tahun 2022.
Aline Wiratmaja Edukasi Literasi Keuangan di Media Sosial
Unggah konten bermanfaat untuk literasi keuangan
Diseminasi Hasil Riset: Kenaikan Cukai dan Harga Kurang Efektif
Kenaikan cukai dan HTP rokok akan kurang efektif jika masyarakat masih dapat membeli rokok secara batangan.
Usung tema #NyoKiteKumpul, Muslim LifeFair Suguhkan Ragam Bisnis Halal dengan Perkuat Ekosistem UMKM
Tidak hanya menyajikan beragam produk halal, Muslim LifeFair juga menyajikan bincang santai, pendidikan anak, konsultasi bisnis dan wirausaha, kids playground, dan lain-lain.
Mencoba Sensasi Berbuka Puasa dengan Sajian Kuliner ala Maroko di Swiss-Belhotel Serpong
Salah satu penawarannya adalah paket All You Can Eat buka puasa dengan tema “The Mystical of Moroccan Night Buffet Breakfasting in Ramadan.
Anggota DPD RI Sampaikan Hasil Reses Pada Sidang Paripurna DPD RI Ke-9
Pada sidang paripurna tersebut, anggota DPD RI menyampaikan aspirasi yang dihimpun dan diterima selama masa reses di daerah.
Perubahan Iklim Makin Membahayakan: Kita Bisa Apa?
Saintis sudah memprediksi kalau hal ini bakal terjadi, sejak… jauh-jauh hari.
Tren Influencer Marketing 2023: Seberapa Efektif Untuk Sebuah Brand?
Shintaries : Kurang lebih dari 70% penduduk Indonesia itu, mereka berada di internet dan setengahnya memang aktif di media sosial.
Pakaian Bekas Asing Ancam Industri Tekstil Lokal, Sultan: Ujian Nasionalisme Petugas dan Masyarakat
Menurutnya, pakaian bekas import merupakan produk ilegal yang tidak seharusnya dibiarkan bebas mengganggu pasar tekstil lokal.
LaNyalla: Usut Skandal Pajak Secara Transparan dan Jangan Menakut-Nakuti Rakyat
Dijelaskan LaNyalla, permasalahan tersebut bisa menjadi antitrust masyarakat kepada pemerintah. Apalagi jika ada pernyataan kalau tidak bayar pajak nanti BBM bisa naik tiga kali lipat.
Persita Hadirkan Merchandise Terbaru Kolaborasi dengan SOS Children’s Villages Indonesia!
Sebagian keuntungan yang dari penjualannya merchandise kolaborasi dengan SOS Children’s Villages diberikan kepada anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua.
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Potret Media Alternatif di Tengah Ancaman KUHP Baru (Bag.1)
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 7
Badai PHK dan Tingginya Pengangguran
Most Popular / Trending