RAGAM

Pasien Sembuh Sudah Mencapai 9.102 Orang Per Hari

"Jumlah suspek tercatat ada 73.243 kasus. Positivity rate berada di angka 16,3%. Sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota."

Paul M Nuh

Pasien Sembuh Sudah Mencapai 9.102 Orang Per Hari

JAKARTA - Perkembangan harian penanganan COVID-19 kembali mencatatkan angka kesembuhan harian tertinggi. Per 17 Januari 2021 kesembuhan mencapai 9.102 orang dan kumulatifnya menjadi 736.460 orang atau 81,1%.

Pasien terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 11.287 kasus. Jumlah kumulatifnya tercatat sejak mencapai 907.929 kasus. Sementara jumlah negatif COVID-19 tercatat sebanyak 23.083 orang dan kumulatifnya 4.647.499 orang.

Jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per 17 Januari 2021 berjumlah 145.482 kasus dan persentasenya menjadi 16%. Pada pasien meninggal bertambah sebanyak 220 kasus dan kumulatifnya mencapai 25.987 kasus atau 2,9% dari pasien terkonfirmasi.

Sementara data harian hasil uji pada 566 laboratorium jejaring COVID-19 di Indonesia, jumlah spesimen selesai diperiksa per hari sebanyak 46.138 spesimen dan kumulatifnya 8.315.839 spesimen. Jumlah orang yang diperiksa 34.370 orang dan kumulatifnya 5.555.428 orang. Jumlah suspek tercatat ada 73.243 kasus. Positivity rate berada di angka 16,3%. Sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.

Untuk urutan kesembuhan per provinsi, DKI Jakarta mencatat urutan tertinggi yakni menambahkan pasien sembuh sebanyak 3.775 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 201.669 kasus. Kedua harian di Jawa Barat menambahkan sebanyak 1.582 kasus dan kumulatifnya menempati urutan kedua mencapai 91.041 kasus.

Urutan ketiga harian Jawa Timur dengan menambahkan 985 kasus dan kumulatifnya di urutan ketiga mencapai 84.915 kasus. Sulawesi Selatan urutan keempat harian menambahkan pasien sembuh sebanyak 506 kasus dan kumulatifnya mencapai 35.503 kasus. Lalu Kalimantan Timur di urutan kelima harian dengan menambahkan 396 kasus dan kumulatifnya 27.186 kasus. Sementara Jawa Tengah secara kumulatif masih urutan keempat nasional sebanyak 67.867 kasus termasuk tambahan hari ini sebanyak 201 kasus.

Di samping itu, pada sisi penambahan kasus terkonfirmasi positif harian, DKI Jakarta menjadi yang tertinggi dengan tambahan 3.395 kasus dan kumulatifnya urutan pertama mencapai 227.365 orang. Kedua harian berada di Jawa Tengah sebanyak 1.885 kasus dan kumulatifnya urutan ketiga mencapai 102.904 kasus.

Ketiga harian ada di Jawa Barat dengan menambahkan sebanyak 1.491 kasus dan kumulatifnya urutan kedua mencapai 112.587 kasus.

Berikutnya Jawa Timur dengan menambahkan 974 kasus dan kumulatifnya masih pada urutan keempat mencapai 99.377 kasus. Dan kelima harian di Sulawesi Selatan menambahkan 674 kasus dan kumulatifnya mencapai 41.036 kasus.

Catatan penambahan pasien meninggal harian, urutan tertinggi berada di Jawa Timur sebanyak 57 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi bertambah menjadi 6.890 kasus. Urutan kedua harian di Jawa Tengah menambahkan 42 pasien meninggal dan kumulatifnya urutan kedua mencapai 4.485 kasus.

Urutan ketiga di DKI Jakarta menambahkan 33 kasus dan kumulatifnya urutan ketiga mencapai 3.738 kasus. Kalimantan Timur masuk urutan keempat harian dengan menambahkan 13 kasus dan kumulatifnya mencapai 873 kasus. Dan Jawa Barat urutan kelima harian menambahkan 11 kasus dan kumulatifnya masih pada urutan keempat sebanyak 1.347 kasus.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

  • nativead
  • #satgascovid-19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #hindarikerumunan
  • #cucitanganpakaisabun
  • #sinovac
  • #vaksinasicovid-19
  • vaksinasi
  • #pandemi covid-19
  • #covid-19
  • #3M
  • #3T
  • #Takkenalmakatakkebal
  • #KBRLawanCovid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!