Kepolisian Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir bulan bulan lalu menangkap pemburu rusa di Pantai Torowamba, Bima. Penangkapan dilakukan setelah mendapat laporan warga adanya bongkar muat seratusan rusa. Dari tersangka yang ditangkap, aparat menyita dua pucuk senjata api yang digunakan berburu rusa di Pulau Komodo .
Maraknya perburuan rusa di satu-satunya tempat berkembang biak satwa langka komodo di dunia ini, sungguh memprihatinkan. Berkurangnya populasi rusa, tentu jadi ancaman bagi predator. Dikuatirkan, komodo saling memangsa lantaran sulitnya mendapat rusa untuk diburu.
Itu sebab Gubernur NTT berencana menutup kawasan taman nasional Pulau Komodo untuk wisata. Tapi, belum lagi penutupan dilakukan, muncul penolakan dari pelaku wisata dan juga pemerintah pusat. Asosiasi menolak lantaran ada ribuan orang menggantungkan hidup pada kunjungan turis, sedangkan Kementerian Lingkungan Hidup mempersoalkan lantaran kewenangan itu ada di pusat.
Sebelum situasi memburuk dengan pro kontra, sepatutnya seluruh pemangku kepentingan di Taman Nasional Komodo duduk bersama. Mencari solusi untuk kelanjutan wisata sembari memastikan tak ada lagi perburuan, demi lestarinya komodo sebagai warisan dunia.