OLAHRAGA

Legenda Real Madrid Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun

"KBR - Legenda Real Madrid, Alfredo di Stefano meninggal di usia 88 tahun. Presiden Real Madrid dan Direksi klub berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah itu."

Eky Wahyudi

Legenda Real Madrid Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
Alfredo di Stefano, Real Madrid

KBR - Legenda Real Madrid, Alfredo di Stefano meninggal di usia 88 tahun. Presiden Real Madrid dan Direksi klub berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah itu.

Di Stefano dibawa ke rumah sakit Greorio Maranon di Ibukota Spanyol setelah menderita serangan jantung, Sabtu (7/8). Dalam sebuah pernyataan, Real Madrid Stefano meninggal, Senin (7/7) pukul 05.15 waktu setempat.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez dan dewan klub direksi mengungkapkan belasungkawa yang sangat mendalam atas kepergian legenda dari Real Madrid ini.

"Real Madrid ucapkan bela sungkawa kepada penggemarnya di seluruh dunia dan untuk mereka yang merasakan emosi kehilangan pemain terbaik sepanjang masa," kata Perez.

Stefano bermain 11 musim untuk Real Madrid dari tahun 1953 dan 1964. Dalam sebelas musim, dia mencetak 307 Gol dari 403 pertandingan.
Di Stefano juga mempersembahkan 8 gelar liga, 1 Copa Del Rey, dan 5 Juara Piala Eropa bagi Real Madrid. Selain itu, dia juga dua kali mendapatkan 'European Football of the Year' pada 1957 dan 1959.

Di Stefano lahir di Buenos Aires dan memulai karir profesionalnya bersama klub River Plate pada 1945 sebelum berganti kostum Kolombia Millonarios setelah liga Argentina terhenti karena terjadi pemogokan.

Stefano memenangkan gelar Kolombia di musim pertamanya dan ditambahkannnya pada 1951 dan 1952. Sebelum akhinya pindah ke Real Madrid setelah perebutan transfer panjang dengan Barcelona.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Alfredo di Stefano
  • Real Madrid

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!