OLAHRAGA

FA: Anelka Bisa Dilarang Tampil Minimal Lima Kali

"KBR68H "

Doddy Rosadi

FA: Anelka Bisa Dilarang Tampil Minimal Lima Kali
anelka, dihukum, FA

KBR68H – Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendakwa penyerang West Bromwich Albion Nicholas Anelka bersalah karena telah melakukan gerakan antisemit. Ketika mencetak gol ke gawang West Ham United pada 28 Desember lalu, penyerang Prancis tersebut membuat tanda yang digambarkan sebagai Klik yaitu salut gaya Nazi yang juga digambarkan sebagai antisemit.

Apabila terbukti bersalah, maka Anelka akan dihukum tidak boleh tampil minimal lima kali pertandingan.  FA memberi waktu kepada Anelka untuk melakukan pembelaan diri hingga 23 Januari pukul 18.00 GMT. FA menilai, tindakan yang dilakukan Anelka termasuk tindakan yang tidak layak dan masuk kategori menghina.

Melalui akun Twitternya, Anelka membantah telah melakukan gerakan antisemit. Kata dia, gerakan itu dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada rekannya Dieudonne M’bala M’bala, seorang komedian. M’bala menuai kontroversi di Prancis karena pandangan politiknya yang cenderung antisemit.

Federasi Sepak bola Inggris sudah mengeluarkan aturan yang melarang berbagai bentuk tindakan rasis di lapangan. Para pemain yang kedapatan melakukan tindakan rasis bisa dihukum paling sedikit absen dalam lima kali pertandingan. Penyerang Liverpool Luis Suarez dijatuhi hukuman dilarang tampil pada 10 pertandingan karena melakukan tindakan rasis kepada kapten Man United Patrice Evra.

Aksi yang dilakukan Anelka tersebut juga diprotes oleh sponor klub yaitu Zoopla. Mereka meminta manajemen klub untuk memecat Anelka. Apabila permintaan itu tidak dipenuhi, maka mereka tidak akan memperpanjang kerja sama. Beberapa jam yang lalu, Zopla sudah memastikan tidak akan memperpanjang kontraknya bersama klub dengan julukan The Baggies itu. (Goal)

  • anelka
  • dihukum
  • FA

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!