NUSANTARA

Target Pemprov NTT soal Penerapan Kurikulum 2013

"Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan mulai tahun depan semua sekolah di provinsi ini menerapkan kurikulum 2013."

Silver Sega

Target Pemprov NTT soal Penerapan Kurikulum 2013
Pemprov NTT, Penerapan Kurikulum 2013

KBR68H, Kupang - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan mulai tahun depan semua sekolah di provinsi ini menerapkan kurikulum 2013.

Kepala Dinas PPO NTT Klemens Meba mengatakan, tahun ini hanya 50 sekolah di NTT yang ditunjuk untuk melaksanakan kurikulum tersebut.

"Untuk penerapan kurikulum 2013, untuk tahun 2013, masih terbatas hanya 50 sekolah yang diambil dari 4 kabupaten, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS (Kabupaten Timor Tengah Selatan, red.)  dan TTU (Kabupaten Timor Tengah Utara, red.) ," jelas Klemens Meba di Kupang, Selasa (10/12).

Klemens menambahkan, untuk penerapan kurikulum itu, kelak akan dilakukan secara serentak.

“Pada tahun 2014 penerapannya serentak di seluruh sekolah yaitu untuk SD, kelas 1, kelas 2, kelas 4, kemudian SMP itu kelas 7 dan kelas 8, untuk SMA, SMK itu kelas 9 untuk tahun 2014,” tambah Klemens.

Terkait hal ini, sebelumnya Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTT, Minhajul Ngabidin mengatakan pelaksanaan kurikulum 2013 pada 50 sekolah sasaran berjalan baik. Untuk mempercepat pelaksanaan kurikulum tersebut, pihaknya telah mengirim 60 guru dari semua tingkatan mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di Surabaya, Jawa Timur.

Saat ini para guru tersebut telah kembali dan melatih guru di sekolah mereka masing-masing. Minhajul Ngabidin berharap pemerintah kabupaten kota mendukung penerapan kurikulum 2013.

Editor: Anto Sidharta

  • Pemprov NTT
  • Penerapan Kurikulum 2013

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!