NUSANTARA

Alasan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Gugat Pertamina

"Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua, bakal menggugat Pertamina menyusul terus terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah itu. Bahkan terakhir harga premium di Jayawijaya mencapai Rp 100 ribu per liter."

Radio Swara Nusa Bahagia

Alasan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Gugat Pertamina
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Pertamina

KBR68H, Wamena – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua, bakal menggugat Pertamina menyusul terus terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah itu. Bahkan terakhir harga premium di Jayawijaya mencapai Rp 100 ribu per liter.

Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo mengklaim, selama ini pihaknya sudah berulangkali meminta penambahan jatah ke Pertamina dan BPH Migas hingga ke tingkat pusat. Namun permintaan itu belum juga disetujui.

“Saya mau gugat Pertamina melalui tim penasihat hukum. Kenyataan BPH Migas, kita punya kantongi SK kok, tapi kenapa mereka tidak pernah salurkan. Terus alokasinya ditaruh dimana, salurkan untuk siapa, menahan untuk siapa, pasokan kemana kan ini yang perlu kita telusuri. Alasannya tidak masuk di akal, alasannya tidak bisa dialihkan dari kabupaten lain ke Jayawijaya,” tegas Wetipo di Wamena, (17/12).

Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo mengatakan, hampir semua kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua mendapatkan jatah BBM bersubsidi dari Pertamina. Namun penyalurannya tidak efektif karena semua kendaraan yang beroperasi ke wilayah itu justru mengambil BBM dari Wamena yang merupakan sentral transportasi dan perdagangan.

Selama ini jatah solar dan premium yang disediakan pertamina sebanyak 25 drum per hari. Jumlah ini tak sebanding dengan jumlah kendaraan di Wamena yang bertambah setiap tahun. Demi menghindari spekulasi yang seringkali dilakukan agen pemasok BBM, Pemkab mengklaim sudah menertibkan sejumlah agen pemasok, termasuk memcabut izin mulai Januari tahun depan. (Andi Iriani)

Editor: Anto Sidharta

  • Pemerintah Kabupaten Jayawijaya
  • Pertamina

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!