BERITA
Polisi Geledah Rumah Terduga Bom Bunuh Diri di Medan, Tiga Orang Turut Dibawa
KBR, Jakarta- Petugas kepolisian menggeledah salah satu rumah di Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah. Rumah tersebut diketahui alamat dari terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Setelah menggeledah, kemudian petugas membawa tiga orang yang diduga keluarga dari terduga pelaku bom bunuh diri. Namun polisi enggan memberikan keterangan tentang diboyongnya tiga orang tersebut.
Kepala Lingkungan IV Kelurahan Sei Putih Barat, Putra mengatakan polisi hanya mencari informasi soal terduga pelaku bom bunuh diri.
"Tadi hanya nanya-nanya informasi sebatas hubungan bibinya dengan Dede (panggilan terduga pelaku). Sudah berapa lama di sini? Waktu dia menikah tinggal di mana? Tapi bibinya sudah lupa," katanya.
Lanjut Putra, terduga pelaku sempat tinggal di kawasan itu. Namun, ia pindah ke kawasan Medan Marelan pada 2018 setelah menikah.
"Orangnya cukup bersosialisasi selama di sini. Sering ikut kegiatan keagamaan," ungkapnya.
Jaringan
Polri menyelidiki jaringan terorisme pelaku
bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Kata juru bicara
Polri, Dedi Prasetyo mengungkapkan, dugaan awal kasus ini adalah bom
bunuh diri.
Dedi mengatakan, ada 4 anggota kepolisian, 1 pekerja harian
lepas, dan 1 warga mengalami luka-luka ringan. Dedi mengatakan,
inafis, labfor dan Densus 88 masih melakukan olah TKP.
"Partikel-partikel yang ditemukan di TKP akan diuji secara laboratorium forensik, ya untuk mengetahui jenis bomnya apakah high atau low explosive. demikian juga senyawa-senyawa yang digunakan oleh pelaku untuk merakit bomnya. Kemudian untuk Densus 88 setelah mengetahui identitas pelaku akan mengembangkan. Apakah pelaku ini merupakan jaringan JAD atau lone wolf," kata Dedi di Mabes Polri, Rabu (13/11/2019).
Jubir Polri, Dedi Prasetyo mengatakan, Polri akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengungkap pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
"Nanti dengan teknologi yang dimiliki inafis, apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik, dan pelaku ini juga nanti memiliki e-KTP ya. Nanti database itu akan terkoneksi dengan database yang ada di dukcapil, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa diketahui," katanya.
Editor: Rony Sitanggang
- radikalisme
- JAD
- Kemenag
- Medsos
- terorisme
- deradikalisasi
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!