NUSANTARA

Penumpang Bayar dengan Tarif Lama, Angkot di Cirebon Mogok

"Seluruh sopir Angkutan Kota (angkot) 05 trayek Gunung Sari-Ciperna (GC) di Cirebon, Jawa Barat, melakukan aksi mogok massal."

Suara Gratia

Penumpang Bayar dengan Tarif Lama, Angkot di Cirebon Mogok
Penumpang, Tarif Lama, Angkot di Cirebon

KBR, Cirebon - Seluruh sopir Angkutan Kota (angkot) 05 trayek Gunung Sari-Ciperna (GC) di Cirebon, Jawa Barat, melakukan aksi mogok massal.

Ini mereka lakukan karena karena banyak penumpang yang enggan membayar tarif baru yang ditentukan oleh organisasi angkutan darat (Organda) pada Selasa (18/11) lalu. Kenaikan tarif ini menyusul naiknya harga Bahan nakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Koordinator angkot GC, Uum (43 tahun) mengatakan, penumpang menolak membayar dengan tarif baru yakni sebesar Rp4.000 dari tarif lama Rp3.000 untuk umum dan Rp2.500 ribu untuk pelajar, yang semula Rp1.500.

“Dari kemarin penumpang bayarnya tetap Rp3 ribu," ujarnya saat ditemui di Jl. Jendral Sudirman, lokasi berkumpulnya seluruh angkot yang melakukan aksi mogok, Rabu (19/11).

Ia mengaku, sopir tidak bisa berbuat apa-apa walaupun penumpang membayar tidak sesuai dengan tarif tetap diterimanya.

"Diterima saja daripada kita tidak dapat uang setoran," imbuhnya.

Oleh karenanya, tidak jarang mereka berdebat dengan penumpang, sampai akhirnya seluruh sopir angkot memutuskan untuk mogok hingga penumpang membayar sesuai dengan tarif yang ditentukan.

Salah satu supir GC, Hendra (36 tahun) mengatakan, jika penumpang tetap membayar dengan tarif lama maka sopir angkot tidak akan mendapatkan uang lebih untuk anak istri di rumah, sementara harga suku cadang kendaraan dan setoran pun naik.

“BBM naik, harga spare part ikut naik, setoran juga naik. Tadinya Rp80 ribu sekarang Rp100 ribu, terus darimana kita dapat uang lebih untuk anak istri?" ungkapnya.

Karenanya, mereka meminta kepada masyarakat pengguna kendaraan umum untuk menyadari hal ini.

Akibat aksi mogok ini, ratusan penumpang tujuan Kuningan-Cirebon terlantar begitu pun sebaliknya. Sebab angkot GC merupakan satu-satunya angkot dengan trayek yang menghubungkan antara Cirebon dan Kuningan.

Tidak hanya itu, ratusan pelajar SMPN 12 Kota Cirebon pun ikut terlantar sebab tidak ada angkot yang mengangkut mereka sepulang sekolah. Akhirnya, mereka memutuskan untuk berjalan kaki hingga belasan kilometer menuju rumah masing-masing.

"Angkot GC tidak ada yang lewat katanya pada mogok, jadi kami jalan kaki," kata Obi salah satu siswa SMPN 12 Kota Cirebon.

Ia menambahkan, sebetulnya pada pagi hari jam berangkat sekolah angkot-angkot tersebut masih beroperasi.

"Tadi pagi berangkat sekolah angkotnya masih ada, pas pulang sekolah sudah tidak ada," imbuhnya. (Frans C. Mokalu)

Editor: Anto Sidharta

  • Penumpang
  • Tarif Lama
  • Angkot di Cirebon

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!