NUSANTARA

30 Ribu KK di Pedalaman NTB Belum Terlayani PLN

"KBR, Mataram - Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah NTB mengaku masih mengalami kesulitan dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat di NTB yang tinggal di wilayah pedalaman dan jauh dari Kota besar."

Zainudin Syafari

30 Ribu KK di Pedalaman NTB Belum Terlayani PLN
PLN, listrik, NTB

KBR, Mataram - Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah NTB mengaku masih mengalami kesulitan dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat di NTB yang tinggal di wilayah pedalaman dan jauh dari Kota besar. Sekitar 30 ribu kepala keluarga NTB di daerah pedalaman belum menikmati aliran listrik karena terkendala oleh masalah geografis.

Hal itu disampaikan General Manejer PLN wilayah NTB, Andi Lakipadadah. Dia mengatakan PLN masih kesulitan melakukan pemasangan jaringan listrik karena infrastruktur ke wilayah-wilayah itu belum memadai.

PLN mengalami kendala dalam pengangkutan bahan material listrik. Meski demikian, ia memastikan daerah itu akan tetap terlayani listrik namun setelah infrastruktur ke wilayah-wilayah itu telah memadai.

“Mengenai 30 ribu KK, kurang lebih ya yang belum bisa terlayani oleh PLN memang ada beberapa kenadala. Yang pertama terutama adalah masyarakat kita yang bermukim di daerah-daerah yang sulit kami jangkau di dalam pelaksanaan jaringan karena kalau membangun jaringan harus butuh transportasi material sehingga saudara-saudara kita yang berada di daerah-daerah tersebut mungkin akan mendapat layanan dari PLN tapi mungkin dapat giliran yang terakhir," kata Andi.

Andi mengatakan PLN tetap memprogramkan penambahan pelanggan dari tahun ke tahun. Tahun ini, PLN menargetkan sebanyak 80 ribu pelanggan baru dan sejauh ini baru terealisasi 40 ribu pelanggan.

Sementara itu, rasio elektrifikasi NTB saat ini pada posisi 64 persen dengan rasio elektrifikasi sebesar 65 persen pada tingkat nasional.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • PLN
  • listrik
  • NTB

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!