BERITA

Bangun Marina Gusur Nelayan, Pemkab Banyuwangi Tolak

"Keberadaan nelayan sudah turun-temurun."

Hermawan

Bangun Marina Gusur Nelayan, Pemkab Banyuwangi Tolak
Ilustrasi (Foto: Antara)

KBR, Banyuwangi- Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi Jawa Timur, menolak pembangunan Marina di pantai Boom Banyuwangi yang memindahkan nelayan. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi Pudjo Hartanto mengatakan, kehadiran nelayan tersebut di pantai Boom sudah turun-temurun sekaligus menjadi ciri khas pantai yang berhadapan langsung dengan pulau Bali itu.

Kata dia, pelabuhan Marina seharusnya bisa terintegrasi dengan kehadiran nelayan. Saat ini ada sekitar 30 perahu nelayan pancing lokal dan 20-an kapal nelayan dari Madura yang biasa sandar di sana.

“Harus difasilitasi itu ciri khas Marina Banyuwangi nantinya. Kalau Marina-marina yang lain tidak ada nelayanya, di Banyuwangi harus ada nelayan. Tapi nelayan Banyuwangi harus mendukung nelayan nantinya, mendukung dalam artian kebersihannya, keamanannya, pariwisatanya. Harus ada nanti ada PPI, ada pasar ikan modern kalau bisa dilengkapi dengan kuliner,” ujar Pudjo Hartanto.

Sebelumnya PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan memindahkan puluhan kapal nelayan dari dermaga Pantai Boom, Banyuwangi, Jawa Timur. Pemindahan tersebut terkait rencana PT Pelindo III membangun Pelabuhan Marina di pantai tersebut yang ditargetkan beroperasi pada 2017 dan akan terintegrasi dengan marina di Bali, Lombok, dan Karimun Jawa.

General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto, mengatakan, puluhan kapal nelayan akan dipindahkan ke arah barat, di pantai Kelurahan Mandar. Di tempat sandar baru tersebut, Pelindo III akan mendirikan tempat pelelangan ikan untuk nelayan beserta fasilitas lainnya. Sedangkan kolam labuh kapal nelayan saat ini nantinya akan menjadi terminal kapal pesiar jenis yacht.

Editor: Dimas Rizky 


  • Infrastruktur
  • Pelabuhan
  • banyuwangi
  • pantai marina
  • berita

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!