NUSANTARA

Petani Banyuwangi Minta Jokowi Jamin Ketersedian Pupuk

"KBR, Banyuwangi- Petani di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, meminta Presiden Joko Widodo menjamin ketersedian pupuk bersubsidi. Sebab pada pemerintahan sebelumnya, petani sering dihadapkan dengan minimnya ketersedian pupuk."

Hermawan

Petani Banyuwangi Minta Jokowi Jamin Ketersedian Pupuk
pupuk, banyuwangi, presiden

KBR, Banyuwangi- Petani di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, meminta Presiden Joko Widodo menjamin ketersedian pupuk bersubsidi. Sebab pada pemerintahan sebelumnya, petani sering dihadapkan dengan minimnya ketersedian pupuk. (Baca: Pupuk Langka, Petani Tuntut Pemerintah Pupuk Bersubsidi)

Salah satu petani Ahmad Mashuri mengatakan, pada pemerintahan baru ini persoalan pupuk perlu diperhatikan. Kata dia, penyaluran pupuk sering kali terlambat, bahkan tidak jarang terjadi kelangkaan akibat hilangnya perdaran pupuk ditingkat penyalur. Padahal jaminan ketersedian pupuk sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas pertanian.

“Pengadaan pupuk terutama pupuk urea tolong diperlancar. Karena sekarang petani itu khusunya di Kecamatan Gambiran dan Kabupaten Banyuwangi itu kesulitan sekali mencari pupuk. Bahkan kami sudah mencari kemana- mana ke lain daerah juga tidak pernah menemukan yang namanya pupuk urea. Alternatifnya untuk tanaman ya kita sementara pakai pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal,”kata Mashuri (25/10).

Sementara itu, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi Muhammad Safuan mengaharapkan pemerintahan Jokowi lebih memperhatikan nasib petani. Di antaranya menjamin ketersedian pupuk dan menaikkan harga beli gabah hasil panen petani.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, pada tahun 2013 penurunan luas panen tanaman padi mencapai 4700 hektar lebih. Untuk produksi padi hanya mencapai 772 ribu ton lebih dari luas panen 117 ribu hektar lebih.

Editor: Nanda Hidayat

  • pupuk
  • banyuwangi
  • presiden

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!