NUSANTARA

Atasi Krisis Listrik Sumatera, PLTU Siap Beroperasi

"KBR68H, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU untuk mengantisipasi masalah krisis listrik di Sumatera."

Novaeny Wulandari

Atasi Krisis Listrik Sumatera, PLTU Siap Beroperasi
Krisis Listrik, Sumatera, PLTU

KBR68H, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiapkan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU untuk mengantisipasi masalah krisis listrik di Sumatera. Juru bicara PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, beberapa PLTU di Sumatra akan segera beroperasi, seperti di PLTU Nagan Raya, Sebalang dan Teluk Sirih yang merupakan proyek PLTU 10 ribu Watt tahap 1. Serta menyiapkan mesin pembangkit disel untuk mengatisipasi dalam jangka pendek.

"PLTU Nagan Raya sedang mengalami test, atau istilahnya commisioning, atau schedule. Pada bulan November itu akan masuk dan itu akan menambah pasokan listrik ke Sumut. karena Sumut dan Aceh ini menjadi satu, terkoneksi gitu. Kalau Riau ini terhubung dengan Sumbar ya, atau Sumbateg atau Sumatera bagian tengah. Jangka pendek juga kita tambah dengan tambahan genset-genset baru sementara ini langkah darusat sembari menunggu PLTU Teluk Siring yang ada di Sumatera Barat." jelas Bambang Dwiyanto dalam program Sarpag KBR68H.

Juru bicara PLN Bambang Dwiyanto. Sampai kini beberapa wilayah di Sumatera mengalami krisis listrik seperti di Riau dan Lampung. Rata-rata pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN hingga 12 jam per harinya. Tak hanya Sumatera yang mengalami krisis, diprediksi pada 2017-2018 Jawa terancam krisis suplai listrik seperti yang terjadi di Sumatera saat ini. Ini akibat terkendalanya proyek PLTU Batang Jawa Tengah yang kapasitasnya mencapai 2 ribuan Mega Watt (MW).

Editor: Suryawijayanti 

  • Krisis Listrik
  • Sumatera
  • PLTU

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!