Bagikan:

70 Hektare Hutan di Situbondo Terbakar dalam Empat Bulan Terakhir

Kepala Pusat Pengendali Operasi BPBD Situbondo, Purino mengatakan, hutan yang terbakar paling luas berada di area Taman Nasional Baluran yakni mencapai 40 hektare.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 12 Sep 2018 16:24 WIB

70 Hektare Hutan di Situbondo Terbakar dalam Empat Bulan Terakhir

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. (Foto: www.dephut.go.id)

KBR, Situbundo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Jawa Timur mencatat lebih dari 70 hektare hutan dan lahan terbakar sejak Juni hingga September 2018.

Kepala Pusat Pengendali Operasi BPBD Situbondo, Purino mengatakan, hutan yang terbakar paling luas berada di area Taman Nasional Baluran yakni mencapai 40 hektare. Sementara sisanya, tersebar di sejumlah titik di Kabupaten Situbondo.

Purino mengatakan, penyebab puluhan hektar hutan dan lahan di Situbondo masih diselidiki kepolisian. Namun, kata dia, dugaan sementara kebakaran disebabkan kemarau panjang. Sebab daun dan pepohonan yang mengering, rentan terbakar.

"Artinya total semua mulai awal kebakaran sampai sekarang. Kami sudah berkordinasi, juga barusan sudah ada MOU penanganan bersama artinya penanggulangan kebakaran hutan bersama di Taman Nasional Baluran. Baik dari pihak Taman Nasional Baluran, Perhutani, PMK,  dari Polres Situbondo dan Kodim," kata Puriono di Situbondo, Rabu (12/9/2018).

Ia pun memperkirakan kebakaran lahan dan hutan di Situbondo masih mungkin terjadi. Mengingat, musim kemarau berdasarkan perkiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober 2018.

BPBD Situbondo bersama Perhutani dan Kepolisian terus menyosialisasikan bahaya kebakaran hutan dan lahan ke masyarakat. Peringatan juga disampaikan melalui spanduk di titik-titik dengan tingkat kerawanan kebakaran hutannya tinggi, seperti Taman Nasional Baluran.

Editor: Gilang Ramadhan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT

Google Podcasts Ditutup Tahun Depan

Kabar Baru Jam 7

30 Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis

Kabar Baru Jam 8

Most Popular / Trending