BERITA

Biaya Plesir Rombongan Gubernur Kaltim ke Rusia Diperkirakan Rp1 Miliar

"Besaran uang negara yang digunakan untuk lawatan ke Rusia tersebut terdiri dari beberapa komponen yakni uang saku atau uang harian, biaya tiket perjalanan maupun hotel bintang."

Teddy Rumengan

Biaya Plesir Rombongan Gubernur Kaltim ke Rusia Diperkirakan Rp1 Miliar
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. (Foto: diskominfo.kaltimprov.go.id)

KBR, Balikpapan - Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur (Kaltim) menyayangkan kunjungan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak bersama lima kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ke Rusia.


Kunjungan tersebut berpotensi menghamburkan dana APBD Kalimantan Timur lebih dari Rp1 miliar.


Koordinator Pokja 30 Kalimantan Timur Carolus Tuah mengatakan besaran uang negara yang dihamburkan untuk lawatan ke Rusia tersebut terdiri dari beberapa komponen yakni uang saku atau uang harian, biaya tiket perjalanan maupun hotel bintang.


Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 090/K.8/2015 tentang Uang Harian maupun Uang Saku Perjalanan Dinas Ke luar Negeri dan berdasarkan harga rata-rata tiket ke luar negeri, dan biaya sewa hotel bintang 5 selama 12 hari, maka uang negara yang dihabiskan diduga mencapai Rp.1.153.208.000.


"Jika penggunaan anggaran negara Rp1,1 miliar itu benar, maka ini merupakan pemborosan dan penghambur-hamburan uang rakyat, sebaliknya jika swasta pun ini rentan dengan gratifikasi," kata Carolus Tuah, Rabu (16/9)


Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kalimantan Timur Merah Johansyah mempertanyakan urgensi Gubernur dan lima kepala SKPD  tersebut ke Rusia.



"Siapa yang membiayai? Bukan tidak mungkin yang membiayai swasta. Karena info yang menguat adalah ini terkait investasi kereta api batubara Rusia," kata Merah Johansyah


"Proyek ini harus disoal karena menggunakan cara-cara tak etis seperti menghujani Pemprov kaltim dgn fasilitas dan pelayanan istimewa yg mencurigakan seperti in," ujarnya.


Direktur WALHI Kalimantan Timur Fathurroziqin juga menyayangkan kunjungan Gubernur dan lima kepala SKPD itu justru disaat warga sedang berjibaku dengan bencana asap. Termasuk pembahasan RAPBD Kalimantan Timur 2016 yang akhirnya terbenmgkalai.


"Mestinya koordinasi du hal ini jadi prioritas," ujar Fathurroziqin.


Editor: Agus Luqman 

  • kunjungan luar negeri
  • Kalimantan Timur
  • anggaran daerah
  • APBD

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!