NUSANTARA

Perusahaan Sawit Lampung Sandera 2000-an Sertifikat Tanah Warga

"KBR, LAMPUNG - Para petani di Kabupaten Pemekaran Pesisir Barat Lampung menuntut perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Karya Canggih Mandiri Utama (KCMU) agar segera kembalikan sertifikat tanah mereka tanpa syarat. Para petani itu sebelumnya berstatus pet"

Eni Muslihah

Perusahaan Sawit Lampung Sandera 2000-an Sertifikat Tanah Warga
Sawit, Lampung, petani, konflik, perkebunan

KBR, LAMPUNG - Para petani di Kabupaten Pemekaran Pesisir Barat Lampung menuntut perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Karya Canggih Mandiri Utama (KCMU) agar segera kembalikan sertifikat tanah mereka tanpa syarat. Para petani itu sebelumnya berstatus petani plasma di perusahaan itu.

Menurut perwakilan petani eks PT KCMU Baswan, ada sekitar dua ribuan sertifikat tanah petani belum dikembalikan padahal petani sudah menyelesaikan utang piutang permodalan dengan cara mengangsur selama empat tahun kepada perusahaan.

Bahkan, ada yang lebih dari empat tahun sejak kontrak inti plasma pada tahun 1993 lalu.

"Masyarakat mulai sudah mengetahui selama ini ditindas dan ditipu. Sejak empat tahun terakhir ini kami anti kerjasama dengan KCMU. Hanya kami meminta perusahaan segera kembalikan sertifikat kami. Kalau ingin kerjasama silakan saja dirikan pabrik lagi nanti kami sendiri yang menentukan harga," kata perwakilan petani eks PT KCMU Baswan.

Pekan lalu, Pemerintah Pesisir Barat memfasilitasi perdamaian antara PT KCMU dengan petaninya.

Perusahaan akan segera dibangun lagi dan para petani plasma dipersilakan menjalin kerjasama kembali namun dengan catatan melanjutkan angsuran utang piutang yang dahulu terputus.

Perusahaan akan menunjukkan posisi utang piutang petani serta mengembalikan sertifikat petani yang tergadai apabila telah menyelesaikan tunggakan.

Dalam pertemuan damai itu, perusahaan hanya mengembalikan lima sertifikat petani sedangkan sertifikat ribuan petani lainnya belum dikembalikan karena dianggap belum lunas. 

Editor: Agus Luqman

  • Sawit
  • Lampung
  • petani
  • konflik
  • perkebunan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!