NUSANTARA

Uji Coba Jam Wajib Belajar, Jokowi: Seminggu Ini Sudah Matang

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mulai melaksanakan uji coba jam wajib belajar sekitar akhir minggu ini atau awal Oktober mendatang."

Danu Mahardika

Uji Coba Jam Wajib Belajar, Jokowi: Seminggu Ini Sudah Matang
Uji Coba, Jam Wajib Belajar, Jokowi

KBR68H, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mulai melaksanakan uji coba jam wajib belajar sekitar akhir minggu ini atau awal Oktober mendatang.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, ujicoba akan dilaksanakan di 10 RW terpilih yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Kata dia pengawasan program ujicoba ini akan melibatkan ketua RT dan RW setempat.

"Jam wajib belajar setiap wilayah, misalnya di Jakarta Utara, Pusat, Selatan, Timur, Barat. Setiap wilayah hanya ada 2 RW. Dicoba nanti 3 bulan evaluasi lalu dikoreksi baru semuanya," ujar Jokowi di Balaikota, Selasa (24/9).

Jokowi berharap penggodokan mekanisme tehnis jam wajib belajar segera kelar.

“Sudah saya perintah kemarin kepada Dinas Pendidikan dan walikota. Mereka teknisnya masih menggodok. Seminggu ini paling sudah matang,” tambah Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menegaskan sanksi bagi yang melanggar jam wajib belajar saat ini belum dirumuskan. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya guna menentukan sanksi yang sesuai bagi pelanggar jam wajib belajar ini

Hingga kini, Dinas Pendidikan DKI mash berkoordinasi dengan ketua RT dan perangkat lain terkait. Pemprov DKI berencana menerapkan jam wajib belajar pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Pihak kelurahan dan dan Suku Dinas Pendidikan DKI akan bertugas mengawasi di masing-masing wilayah. Dasar hukum aturan ini adalah Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Wajib Belajar.

Editor: Anto Sidharta

  • Uji Coba
  • Jam Wajib Belajar
  • Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!