NUSANTARA

ProFauna: Banyak Kerusakan Lingkungan Pasca Otonomi Daerah

"LSM pemerhati lingkungan dan satwa liar ProFauna Indonesia menyoroti banyaknya kasus kerusakan hutan pasca adanya otonomi daerah. Banyak alih fungsi lahan menjadi perkebunan Kelapa Sawit."

Petrus Rizky

ProFauna: Banyak Kerusakan Lingkungan Pasca Otonomi Daerah
profauna, hutan, otonomi daerah

KBR68H, Surabaya - LSM pemerhati lingkungan dan satwa liar ProFauna Indonesia menyoroti banyaknya kasus kerusakan hutan pasca adanya otonomi daerah. Banyak alih fungsi lahan menjadi perkebunan Kelapa Sawit. 


Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid mengatakan kerusakan hutan itu karena pemerintah lemah dalam melindungi kekayaan sumber daya alam. Kawasan hutan di Sumatera menjadi salah satu lokasi terparah kerusakan hutan di Indonesia, yang berdampak pula pada kerusakan ekosistem dan habitat satwa liar.


“Degradasi hutan yang terparah, yang kami lihat dari presentasi-presentasi ProFauna itu di Sumatera, terutama wilayah misalnya di Bukit 30. Kemudian di Sumatera Utara, dan Aceh, yang ini penyebab utamanya adalah perluasan perkebunan Sawit. Tanpa mengindahkan kaidah-kaidah konservasi, sehingga termasuk hutan-hutan alami yang menjadi habitat satwa liar yang penting seperti orangutan kemudian juga Gajah. Hewan menjadi tersisihkan, menjadi berkurang secara signifikan yang membuat, berujung kepada konflik dengan manusia, satwa itu.” kata Rosek.


Rosek Nursahid menambahkan otonomi daerah mengakibatkan Pemerintah Daerah mudah sekali melapas lahan serta melakukan alih fungsi hutan menjadi perkebunan kepada pengusaha. Ini juga yang menyebabkan banyak gajah, harimau Sumatera, dan orangutan mati. 


Editor: Antonius Eko

  • profauna
  • hutan
  • otonomi daerah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!