KBR, Jombang- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) dan Pengurus Besar Nahdhotul Ulama (PBNU) melakukan penandatangan kesepakatan untuk memberantas radikalisme di Indonesia. Keduanya akan membuat program bersama dengan pesantren.
Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, momentum Muktamar NU ini digunakan Kemenpora untuk memperkuat basis pemuda melalui pesantren. Dia menjelaskan, pesantren adalah gudang dari sumber daya manusia di Indonesia. Melalui pesantren diharapkan gerakan radikalisme dapat dicegah.
"Tentu lebih dari itu kita juga ingin bekerja sama khususnya bagaimana olahraga itu bisa kembali hidup dipesantren untuk pintu masuknya kita akan kembali hidupkan liga santri. Ini salah satu yang menjadi point kita bekerja sama dengan pengurus besar NU", kata Menpora Imam Nahrawi di Ponpes Mabaul Maarif, Denanyar, Jombang, Senin (3/8/2015).
Bentuk dari kerjasama memberantas radikalisme itu adalah dihelatnya liga santri. Liga ini melibatkan sekitar 150 pesentren seluruh Indonesia. Dengan liga ini, harapannya program-program Menpora bisa tercapai dan jadi ajang silaturrahim sesama pesantren.
Sementra itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, prinsip kerjasama ini adalah menguatkan pesantren sebagai basis dari pemuda. Kata Kiai Said, dalam urusan Pemuda, NU memiliki banyak lembaga diantaranya Ma'arif, Ansor, IPPNU dan lain-lain.
Editor: Malika