BERITA

Dampak Kian Meluas, Pemkab Rembang Enggan Tetapkan Status Darurat Kekeringan

"Sebelum menetapkan status darurat, jajarannya perlu mengkaji beberapa hal. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Rembang juga merasa masih mampu mencegah kekeringan yang semakin meluas"

Musyafa Musa

Dampak Kian Meluas, Pemkab Rembang Enggan Tetapkan Status Darurat Kekeringan
Lahan di Kec. Lasem, Rembang, Jawa Tengah mengalami kekeringan. (Foto: Musyafa Musa)

KBR, Rembang- Pejabat sementara Bupati Rembang, Jawa Tengah Suko Mardiono mengaku masih enggan menetapkan status darurat di wilayahnya. Padahal, dampak kekeringan semakin meluas. Ia beralasan, sebelum menetapkan status darurat, jajarannya perlu mengkaji beberapa hal. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Rembang juga merasa masih mampu mencegah kekeringan semakin meluas.

“Kita nggak mau buru buru menetapkan status darurat kekeringan. Di Jawa Tengah memang sudah ada yang menyatakan status darurat. Tapi di sini kita berupaya meredam, supaya jangan sampai meluas. Semisal ketika sebuah desa kekeringan, kita bantu, ternyata kini mereka bisa siram siram tanaman lagi," ungkapnya.

Ia menambahlan, selain membantu air bersih, Pemkab juga siap mengantisipasi kekeringan yang berdampak terhadap lahan pertanian. Melihat kondisi saat ini, ia optimistis musim kering ini tidak sampai mengakibatkan warga kelaparan.

Permintaan Air Bersih Kian Tinggi

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana setempat mengakui pihaknya kebanjiran permintaan suplai air bersih. Kepala BPBD Kabupaten Rembang, Suharso menuturkan, ada sekira 45 desa meminta bantuan air bersih. Jumlah ini menurutnya, kian bertambah bila dibandingan dengan pekan sebelumnya.

"Kalau dilihat dari desa desa yang meminta bantuan air bersih, terus bertambah. Kemarin 41 desa, sekarang tambah lagi. Pada puncak kemarau bulan September nanti, pasti kian banyak," jelasnya kepada KBR, hari Jum’at (07/08).

Ia menambahkan, pihaknya sudah membuat jadwal pengedropan air, supaya tepat sasaran.

Sebelumnya, warga di sejumlah desa di Rembang bahkan sampai rela untuk mengantri dan bermalam demi mendapatkan air bersih. Upaya itu dilakukan warga lantaran warga semakin kesulitan untuk mendapatkan air bersih akibat kekeringan.

Editor: Bambang Hari

  • kekeringan rembang
  • pejabat sementara bupati
  • status darurat

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!