Bagikan:

Freedom Flotilla di Mata Kapolda Papua

Kepolisian Papua mengklaim rombongan Freedom Flotilla datang ke Papua hanya untuk mencari sensasi untuk dapat dipublikasikan ke media, sehingga mendapatkan isu internasional.

NUSANTARA

Jumat, 23 Agus 2013 15:37 WIB

Freedom Flotilla di Mata Kapolda Papua

Freedom Flotilla, Kapolda Papua

KBR68H,Jayapura- Kepolisian Papua mengklaim rombongan Freedom Flotilla datang ke Papua hanya untuk mencari sensasi untuk dapat dipublikasikan ke media, sehingga mendapatkan isu internasional.

Bahkan Kapolda Papua, Tito Karnavian menuturkan, ada indikasi kelompok itu sengaja agar ditangkap aparat keamanan, untuk mencari popularitas. Sebab rombongan ini tidak didukung oleh pemerintah Australia.

“Dan kemudian dari pemerintah Australia sendiri sudah tegas sekali menyampaikan, rombongan ini tidak didukung negara, sama sekali, tidak didukung Australia sama sekali. Pemerintah ya, tapi merupakan inisiatif dari kelompok kecil dan kelompok yang kecil ini beliau mengatakan ini adalah suatu black kampanye yang menyesatkan. Dia menyatakan bahwa ini dalam rangka kemerdekaan, sudah mendukung, tapi pada kenyataannya adalah tidak. Ini adalah pembohongan publik,.” ujarnya. 

Kapolda Papua, Tito Karnavian menambahkan sampai saat ini kapal tersebut belum masuk ke perairan internasional. Pihaknya mendapatkan informasi bahwa kapal ini masih berputar di perairan Australia.

Sebelumnya dikabarkan 50-an aktivis Papua dan Australia dengan menggunakan tiga buah kapal layar, akan bersandar di Bumi Cenderawasih. Para aktivis itu mengklaim kedatangannya untuk tujuan social dan budaya. Namun isu yang berkembang di masyarakat setempat menyebutkan kedatangan para aktivis ini untuk kampanye Papua merdeka. (Katharina Lita)  

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Kabar Baru Jam 7

Badai PHK dan Tingginya Pengangguran

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Desakan Bikin Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus

Most Popular / Trending